JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) pimpinan Denny JA, Ardian Sopa, mengatakan terjadi ketimpangan antara popularitas dan tingkat kesukaan terhadap calon gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
Hal tersebut diketahui dari hasil survei terbaru LSI Denny JA yang diselenggarakan pada 5-11 Januari 2017.
"Ahok adalah kandidat calon gubernur yang paling populer. Namun, tingkat kesukaannya paling rendah," ujar Ardian, saat merilis hasil survei di Kantor LSI Denny JA, Rawamangun, Jakarta Timur, Selasa (17/1/2017).
(Baca: LSI Denny JA: Ahok-Djarot Akan Kalah pada Putaran Kedua)
Berdasarkan survei tersebut, popularitas Ahok mencapai 99,1 persen, lebih tinggi dibandingkan cagub Agus Harimurti Yudhoyono yang popularitasnya 95,8 persen dan popularitas cagub Anies Baswedan sebesar 93,8 persen.
Tingginya popularitas Ahok itu berbanding terbalik dengan tingkat kesukaan responden terhadapnya. Ahok hanya disukai oleh 58,0 persen responden, sedangkan Agus disukai oleh 76,6 persen dan Anies disukai oleh 73,1 persen responden.
Berdasarkan survei tersebut, ada beberapa alasan responden tidak menyukai Ahok.
"Ucapan Ahok terkait Surat Al Maidah ayat 51 yang dianggap menista agama merupakan faktor utama ketidaksukaan pemilih terhadap Ahok, sebesar 47,2 persen," kata Ardian.
Kemudian, 28,9 persen dari responden tidak menyukai gaya komunikasi Ahok. Selain itu, Ahok dianggap tidak bersimpati terhadap rakyat kecil, salah satunya karena kebijakan penggusuran yang dinilai tidak mengedepankan dialog dan berpotensi melanggar aturan.
"Sebesar 10,5 persen (responden) menyatakan mereka tidak menyukai Ahok karena dinilai tidak berpihak pada rakyat kecil," ucap Ardian.
Dalam survei terbaru LSI Denny JA, elektabilitas Agus-Sylvi memiliki elektabilitas 36,7 persen, Ahok-Djarot dipilih oleh 32,6 persen responden, dan Anies-Sandi memiliki elektabilitas 21,4 persen. Sementara itu, terdapat 9,3 persen responden yang belum menentukan pilihan.
Survei LSI Denny JA ini dilakukan terhadap 880 responden dengan cara tatap muka menggunakan kuesioner, wawancara mendalam, dan FGD.
Metode penelitian yang digunakan yakni multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 3,4 persen. Survei ini dibiayai menggunakan dana internal LSI Denny JA.