BEKASI, KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seorang pria babak belur diamuk massa usai membegal kendaraan bermotor di depan sekolah Ananda, Jalan Prof. Moh Yamin, Duren Jaya, Bekasi Timur, viral di media sosial.
Terkait video tersebut, Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Muhammad Firdaus membenarkannya dan pelaku pembegalan berhasil diamankan.
"Kami telah mengamankan satu orang laki-laki diduga telah melakukan tindak pidana pencurian dengan pemberatan," ujar Firdaus dalam keterangannya, dikutip Rabu (17/4/2024).
Baca juga: Pelanggan Warkop Jadi Korban Begal Saat Main Game, Ponsel dan Dompet Raib
Firdaus menuturkan, pelaku yang berinisial MH (24) itu bersama rekannya G berniat membegal pengendara Honda Beat yang melintas di Jalan Prof. Moh Yamin ke arah Bulak Kapal, pada Senin (15/4/2024) malam.
"Korban dipepet dan diberhentikan dua pelaku yang saat itu mengaku sebagai anggota kepolisian dan meminta korban serta temanya untuk dilakukan pemeriksaan," ujar Firdaus.
MH dan G meminta korban turun dari motor. Setelah itu, tangan korban diborgol di pagar yang berada di TKP.
"Kemudian (pelaku) meminta ponsel korban dan meminta kunci motor milik korban, yang selanjutnya pelaku melarikan diri dengan membawa ponsel dan sepeda motor milik korban," paparnya.
Korban kemudian berteriak minta tolong, warga yang mendengar teriakan tersebut datang dan langsung mengejar pelaku.
G berhasil kabur dari kejaran warga dengan membawa sepeda motor korban, sementara MH tertangkap dan menjadi bulan-bulanan warga.
Baca juga: Gagal Rampas Motor, Begal di Bekasi Ditangkap Warga
"Korban merasa dirugikan sekitar Rp 12 juta dan melaporkan peristiwa tersebut ke Polsek Rawalumbu," ujar Firdaus.
Dari laporan korban, polisi akan melakukan penyelidikan untuk menemukan G yang saat ini masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
Sebagai informasi, dalam video yang diunggah di akun Instagram @infobekasi.coo, MH diamankan warga di suatu tempat.
Dari video itu juga terlihat tangan MH terikat dan wajahnya penuh berdarah. Warga tampak mengepung pelaku agar tidak melarikan diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.