JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT Pulomas Jaya Bambang Mursalin mengatakan, pihaknya belum memiliki sertifikat bebas penyakit atau equine disease free zone (EDFZ) dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia (OIE).
Sertifikat EDFZ merupakan syarat mutlak untuk menggelar Asian Games 2018 bagi penyelenggara perlombaan berkuda.
(Baca juga: Sumarsono Yakin Pembangunan Velodrom dan Area "Equestrian" Tepat Waktu)
Bambang menyampaikan, pihaknya telah berkomunikasi dengan Panitia Pelaksana Asian Games 2018 (INASGOC) untuk menyurati Kementerian Pertanian (Kementan) yang merupakan perwakilan pemerintah.
Nantinya, Kementan akan berkomunikasi dengan OIE agar sertifikasi EDFZ untuk pembangunan sarana equestrian Asian Games segera diterbitkan.
"Dari pihak kami lakukan pendekatan dan surat ke INASGOC, dari INASGOC ke Kementan agar terbit surat pengawasan dan testing. Butuh pendekatan kepada OIE," ujar Bambang di arena equestrian, Jakarta Timur, Selasa (17/1/2017).
Bambang menambahkan, sterilisasi kuda milik atlet segera dilakukan setelah kuda tersebut mendarat di Indonesia.
(Baca juga: Tahun Ini Puncak Persiapan Asian Games 2018)
Bambang menyebut motode ini dengan istilah bubble to bubble. Metode ini telah dilakukan saat Olimpiade Rio 2016 di Brasil.
"Bubble kan gelembung, artinya kuda steril dari seluruh penyakit. Jadi dalam periode pengangkutan, pengawasan dokter merupakan jaminan kudanya akan sehat saat datang, bertanding, dan pulang," ujar Bambang.