Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuasa Hukum Ahok Mengaku Telah Laporkan Ketua DPD FPI ke Polisi

Kompas.com - 24/01/2017, 09:33 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Tim pengacara Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) melaporkan saksi persidangan kasus dugaan penistaan agama, Ketua DPD Front Pembela Islam (FPI) Muchsin Alatas, ke polisi. Muchsin dilaporkan ke polisi karena diduga memberikan kesaksian palsu saat di persidangan.

"Kami sudah laporkan habib Muchsin. Kenapa dilaporkan? Karena dia mengaku mendapat SMS, ternyata tidak ada buktinya dia menerima telepon dan mendapat SMS," ujar kuasa hukum Ahok, Wayan Sudirta, di Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2017).

Wayan menjelaskan, di dalam persidangan, Muchsin tidak bisa membuktikan bahwa ada SMS atau telepon dari warga Kepulauan Seribu yang menyatakan ada dugaan penodaan agama saat Ahok berkunjung ke Pulau Pramuka pada 27 September 2016 lalu.

"Katanya SMS-nya sudah dihapus, nomor teleponnya tidak dicatat. Apa benar dari Pulau Seribu? Dia bilang juga tidak kenal, tidak bisa membuktikan bahwa orang-orang itu dari Pulau Seribu," ucap dia.

Tak hanya itu, Wayan juga mempermasalahkan mengenai keterangan Muchsin di persidangan yang menyebut dirinya mewakili 39 organisasi masyarakat dalam melaporkan Ahok. Menurut Wayan, Muchsin tidak bisa membuktikan hal itu.

"Dia juga bilang katanya mewakili 39 ormas, ketika ditanya, kita tanya datanya, dia tidak bisa buktikan," kata dia.

Wayan mengatakan, dia tidak bisa membiarkan ada saksi yang memberi keterangan palsu dalam persidangan. Menurut dia, itu sudah melanggar hukum karena saksi disumpah sebelum bersaksi.

"Bagaimana bisa saksi-saksi seperti ini dibiarkan terus-menerus. Terutama hak-hak dari Pak Basuki ini karena ada peradilan ini hak untuk kampanyenya hilang. Itu kan pelanggaran hak asasi," ujarnya.

Kompas TV Ahok Jalani Sidang Keenam
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com