Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saksi Ini Sebut Umat Islam Sedunia Terluka karena Ucapan Ahok

Kompas.com - 24/01/2017, 12:00 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Salah seorang saksi pelapor dugaan kasus penodaan agama yang didakwakan kepada Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama menilai, ucapan Ahok di Kepulauan Seribu pada September lalu melukai perasaan umat Islam di seluruh dunia.

Saksi pelapor itu bernama Muhammad Asroi Saputra (36), asal Padang Sidempuan, Sumatera Utara.

Asroi menyampaikan hal itu saat menjadi saksi dalam sidang lanjutan kasus penodaan agama dengan terdakwa Ahok yang digelar di Auditorium Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (24/1/2017).

Dalam berita acara pemeriksaan (BAP) yang dibacakan hakim, Asroi menyebutkan bahwa yang menjadi korban dari ucapan Ahok adalah umat Muslim sedunia.

"Karena umat Islam bersaudara, Pak. Di mana pun di belahan bumi mana pun, persaudaraan itu ada. Jadi, sama rasa. Pasti sama rasa sakit yang dirasakan," kata Asroi kepada hakim.

Hakim menilai, keterangan Asroi merupakan asumsi. Pernyataan itu tidak didukung data yang kuat.

Namun, Asroi kembali menyatakan bahwa keterangannya itu berdasarkan pernyataannya yang pertama.

"Karena umat Muslim bersaudara, Pak. Pasti merasakan hal yang sama. Di belahan bumi mana pun, di mana pun, ketika agamanya dinista, pasti akan merasakan hal yang sama," ujar Asroi.

Walau peristiwa dugaan penodaan agama terjadi di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Asroi menyampaikan laporannya ke Polres Padang Sidempuan, Sumatera Utara, pada 21 Oktober 2016.

Hakim pun menanyakan alasan Asroi melaporkan Ahok ke kepolisian di kota tempat tinggalnya itu. Ia menjelaskan bahwa pelaporan dilakukan setelah ia dan para anggota jemaah di salah satu masjid di tempat tinggalnya menyatakan bahwa ucapan Ahok menodai agama.

Penilaian Asroi dan para anggota jemaah masjid itu diakuinya muncul setelah menyaksikan pemberitaan di televisi dan tayangan video yang beredar di YouTube.

"Karena ini berkaitan dengan agama saya. Setiap yang beragama Islam pasti tersinggung," ucap pria yang berstatus pegawai negeri sipil (PNS) di kantor KUA Padang Sidempuan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com