Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dinas Dukcapil Koordinasi dengan KPU DKI soal Data 24.000 Orang di Luar "Database" Kependudukan

Kompas.com - 27/01/2017, 16:56 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - KPUD DKI Jakarta bersama Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil DKI Jakarta menggelar rapat koordinasi (rakor) secara tertutup pada Jumat (27/1/2017) siang. Tujuan rakor digelar salah satunya untuk mencocokkan data 24.000 orang di luar database kependudukan DKI Jakarta.

"Fokus kami sekarang pada data 24.000 orang yang tidak ada di database kependudukan DKI dan belum rekam E-KTP. Jadi, ini masih abu-abu, mereka warga DKI apa bukan," kata komisioner KPUD DKI Jakarta Moch Sidik kepada Kompas.com, Jumat siang.

Adapun berdasarkan data terakhir Dinas Dukcapil DKI, ada sekitar 77.000 warga DKI yang belum merekam E-KTP atau KTP elektronik.

Terkait dengan data 24.000 orang tadi, menurut Sidik, bisa saja ada di luar 77.000 warga DKI yang belum rekam, di dalam 77.000, atau sebagian beririsan dengan 77.000 warga DKI yang belum rekam tadi.

Semua data itu akan dicek dan dikombinasikan sehingga nantinya akan diketahui mana yang betul warga DKI dan mana yang bukan. Proses pencocokkan dalam rangka memastikan data pemilih ini akan berlangsung setiap hari sampai pada saat pencoblosan tanggal 15 Februari 2017 mendatang.

Sebelumnya, Ketua Unit Pengelola Teknologi Informasi Dinas Dukcapil DKI Jakarta Nur Rahman mengatakan, masih ada 77.384 warga DKI Jakarta yang belum merekam data untuk E-KTP atau KTP elektronik. Menuru dia, salah satu kendala mengapa masih banyak yang belum rekam karena banyak di antara mereka yang berada di luar Jakarta. (Baca: 77.384 Penduduk Jakarta Belum Lakukan Perekaman E-KTP)

Nur pun mengimbau mereka untuk segera merekam E-KTP. Perekaman E-KTP adalah syarat agar warga bisa menggunakan hak pilihnya pada Pilkada DKI Jakarta 2017.

Warga yang telah merekam E-KTP bisa mendapatkan surat keterangan dari Disdukcapil melalui kepala satuan pelaksana administrasi dan kependudukan di kelurahan.

Surat keterangan itulah yang ditunjukkan di TPS (Tempat Pemungutan Suara) agar warga DKI bisa menggunakan hak pilihnya. (Baca: Mereka yang Belum Terdaftar dalam DPT Tetap Bisa Memilih dengan Cara Ini)

Kompas TV Surat Suara Pilkada DKI Jakarta Selesai Dicetak
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com