Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU DKI Akan Laporkan Konten "Hoax" di Media Sosial ke Polda Metro

Kompas.com - 03/02/2017, 13:09 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta akan melaporkan konten-konten hoax yang beredar di media sosial ke Polda Metro Jaya pada Jumat (3/2/2017) siang.

Komisioner KPU DKI Jakarta, Dahliah Umar mengatakan, Ketua KPU DKI Sumarno yang akan melaporkan langsung konten-konten hoax tersebut.

"Intinya melaporkan konten hoax terkait dengan penyelenggaraan pemilu, ada buktinya," ujar Dahliah saat dihubungi, Jumat.

Dahliah mengatakan, banyak konten tidak benar yang beredar di media sosial terkait dengan penyelenggara pemilu. Konten-konten tersebut dinilai akan menyesatkan dan dapat menimbulkan kecurigaan masyarakat terhadap KPU DKI sebagai penyelenggara pemilu.

"Kami ingin supaya ada pertanggungjawaban dari mereka yang sudah membuat berita tidak benar. Kami ingin itu segera ditindaklanjut supaya tidak ada fitnah terhadap penyelenggara pemilu," kata Dahliah.

KPU DKI Jakarta tidak mengetahui siapa yang membuat konten-konten hoax tersebut. Karena itulah KPU DKI Jakarta melaporkan ke Polda Metro untuk menelusurinya. Dari percakapan Kompas.com dengan Sumarno beberapa hari yang lalu, ia menyebutkan banyak informasi hoax yang disebarkan melalui media massa.

Salah satunya terkait dengan rencana kecurangan KPU DKI Jakarta untuk memenangkan salah satu pasangan calon. Sumarno menegaskan, informasi tersebut tidak benar.

KPU DKI Jakarta tidak pernah melakukan langkah-langkah manipulatif untuk memenangkan salah satu pasangan calon. Sumarno menyatakan KPU DKI Jakarta menyelenggarakan Pilkada DKI 2017 dengan terbuka.

Pada saat penghitungan suara 15 Februari 2017, masyarakat boleh hadir dan mendokumentasikannya melalui foto dan video. Selain itu, KPU DKI Jakarta akan mengunggah formulir C1 hasil penghitungan suara ke laman resmi sistem informasi penghitungan suara (Situng) KPU RI.

"Di situlah kemudian akan tahu misalnya TPS 1 Kelurahan Paseban, Ahok dapat berapa, Anies dapat berapa, Agus dapat berapa, bisa diakses. Nanti semuanya 13.023 TPS itu open data," kata Sumarno, Senin lalu.

Selain itu, Sumarno mengatakan banyak pihak yang mengawasi penyelenggarakan Pilkada DKI Jakarta 2017, mulai dari saksi dari tim pasangan cagub-cawagub, panwaslu, hingga masyarakat. Karena itu, jika ada kecurangan akan mudah dideteksi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Rute Transjakarta 10A Rusun Marunda-Tanjung Priok

Megapolitan
Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Cikuray, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Bantah Pernyataan Ketua STIP soal Tak Ada Lagi Perpeloncoan, Alumni: Masih Ada, tapi pada Enggak Berani Berkoar

Megapolitan
Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com