Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menyusuri Koridor XIII Ciledug-Tendean dengan Motor (1)

Kompas.com - 03/02/2017, 17:03 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan jalan layang khusus bus Transjakarta koridor XIII (Ciledug-Tendean) belum sepenuhnya rampung. Masih terlihat sejumlah pekerja sedang merapikan halte ataupun jalan.

Kompas.com pada Jumat (3/2/2017) siang mencoba menelusuri koridor tersebut menggunakan sepeda motor di jalur reguler. Penelusuran dimulai dari Halte TransTV yang terletak di Jalan Kapten Tendean.

Untuk menuju halte ini, warga dari arah Pancoran bisa turun di halte Mampang kemudian berjalan kaki beberapa menit.

Halte itu masih berada di bawah dan belum masuk pada jalur jalan layang. Untuk masuk ke jalan layang dari halte tersebut diperkirakan berjarak 50 meter.

Terlihat bangunan halte dengan kombinasi warna abu-abu dan oranye sudah rampung namun belum dibuka untuk umum karena pintu-pintunya masih tertutup.

Setelah melihat-lihat dan mengambil gambar, penelusuran Koridor XIII dilanjutkan melalui jalur bawah jalan layang untuk menuju halte selanjutnya, yaitu halte Rawa Barat. Waktu tempuh dari halte Mampang ke halte Rawa Barat menggunakan sepeda motor diperkirakan sekitar empat menit.

Untuk menuju halte tersebut diharuskan menaiki anak tangga. Meski posisinya tinggi, namun anak tangga di halte Rawa Barat disusun cukup landai. Tiap anak tangga diperkirakan setinggi 25 sentimeter.

Halte yang berada persis di dekat Simpang Santa itu terlihat hampir rampung pembangunannya. Ada beberapa pekerja yang terlihat sedang melakukan finisihing di halte berwarna abu-abu kombinasi oranye dan biru itu.

Di halte tersebut terlihat beberapa kipas angin dan bangku panjang yang terbuat dari alumunium, serta guiding block untuk warga berkebutuhan khusus.

KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Halte transjakarta Trans TV koridor 13 Cileduk - Tendean, Jakarta, Rabu (18/1/2017). Jalur transjakarta sepanjang 9,4 kilometer ini akan dilengkapi 12 halte dan beroperasi mulai Juni 2017. KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Penelusuran kemudian dilanjutkan menuju halte Tirtayasa. Ada pemandangan berbeda di halte tersebut. Sebab, konsep jalan menuju halte tidak menggunakan anak tangga, tapi berupa lantai menanjak dengan kemiringan sekitar 5 hingga 10 derajat. Material lantai terbuat dari semen, sementara pagar juga pegangannya berbahan besi.

Tinggi halte dari jalan bawah, sekitar 10 meter. Lokasi halte ada di simpang Jalan Woltermongonsidi.

Memasuki bagian haltenya, terlihat pembangunannya juga sudah hampir selesai. Sejumlah pekerja terlihat sedang membersihkan kaca di halte yang berwarna abu-abu dan oranye itu.

Sama seperti halte lainnya, di halte ini juga terpasang kipas angin dan guiding block.

Perjalanan kembali dilanjutkan untuk menuju halte CSW di Jalan Trunojoyo. Untuk ke halte CSW dari halte Tirtayasa diperkirakan memakan waktu empat menit.

Di halte ini fasilitas atau warna cat juga sama seperti halte-halte di Koridor XIII lainnya.  Di halte itu terlihat beberapa pekerja sedang merampungkan pembangunan halte.

Halaman:


Terkini Lainnya

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com