Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banjir di Kampung Arus, Warga Siap Mengungsi

Kompas.com - 12/02/2017, 21:23 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kampung Arus di RW 02, Kelurahan Cawang, Kramatjati, Jakarta Timur, kembali dilanda banjir.

Hingga Minggu (12/2/2017) sore, ketinggian air dari luapan Kali Ciliwung di wilayah tersebut mencapai 70 sentimeter.

Pada Minggu sore, warga sibuk membereskan barang-barang karena air mulai masuk ke dalam rumah.

Ketua RW 02, Juanda, mengatakan bahwa air mulai menggenangi wilayah itu sejak Minggu siang sekitar pukul 13.00. Ketinggian air bertambah beberapa jam kemudian.

"Kami tadi siang sudah mendapat kabar dari BPPD DKI ketinggian Bendung Katulampa sudah siaga tiga dengan posisi ketinggian 30 sentimeter. Tak lama kemudian, Ciliwung mulai meluap dan masuk ke perkampungan," kata dia, di lokasi banjir, Minggu sore.

Warga segera berbenah mengamanan harta benda masing-masing. Ada pula yang bersiaga di sebuah pos ronda untuk mengantisipasi apabila banjir semakin tinggi.

(Baca juga: Djarot: Alhamdulillah Banjir Jakarta Berkurang, Blitar Justru Banjir)

Sejumlah bantuan dari Sudinsos Jakarta Timur mulai berdatangan pada Minggu petang, di antaranya beras, mi instan, makanan kaleng, seragam sekolah, tenda, matras, dan sejumlah kebutuhan lain.

Juanda menambahkan, 700 rumah di RT 09, 10 ,11, dan 12 terdampak banjir tersebut. Ia pun mengimbau kepada warga untuk selalu siaga karena ketinggian air sewaktu-waktu bisa meningkat.

"Malam ini saya bersama warga siaga satu antisipasi air makin meninggi," kata dia.

Titin (37), warga RT 11 RW 02, mengaku tidak terkejut atas banjir ini. Ketika mendengar teriakan warga soal kedatangan banjir, ia segera membenahi barang penting di lantai satu rumahnya dan memindahkannya ke lantai dua.

"Banjir di sini sudah sering. Jadi biasa saja. Paling ikut siaga saja kalau airnya makin ninggi. Paling-paling ngungsi di posko," ujar dia.

Hanya saja, ia khawatir terhadap kesehatan anak-anaknya. Sebab, setiap banjir datang, anaknya selalu sakit.

"Anak saya kalau enggak gatal-gatal ya demam, badannya panas, yang saya khawatirkan itu saja," kata dia.

Tanpa solusi

Juanda mengatakan, banjir di kawasan tersebut sudah terjadi sejak 1996. Banjir paling parah terjadi pada 2007 dan 2013.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com