Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies-Sandi Menang di TPS Tempat Lulung "Nyoblos"

Kompas.com - 15/02/2017, 16:20 WIB
Mikhael Gewati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Pasangan calon gubernur Jakarta nomor urut 3, Anies Baswedan - Sandiaga Uno, unggul dari lawan-lawannya di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 46, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

Padahal, Wakil Ketua DPRD Jakarta Abraham Lunggana atau Haji Lulung mencoblos di TPS tersebut.

Anies-Sandi meraup 324 suara. Paslon yang diusung Partai Gerindra dan PKS ini unggul jauh dari Agus-Sylvi yang memperoleh 156 suara. Sementara itu, Ahok-Djarot menempati posisi paling buncit dengan 80 suara.

Adapun jumlah kertas suara yang tidak sah di TPS ini berjumlah 6. Total keseluruhan ada 566 orang menggunakan hak suara dari 696 orang yang terdaftar di daftar pemilih tetap (DPT) TPS 46. Kemenangan Anies-Sandi di TPS itu pun membalikkan keyakinan Lulung.

Sebelumnya, Lulung yang juga anggota tim sukses paslon nomor pemilihan 1 ini yakin bahwa TPS 46 akan memenangkan Agus-Sylvi. Bahkan dia yakin bahwa perolehan suara di RW 9 dan kelurahan yang ada di tempat tinggalnya akan dikuasai Agus-Sylvi.

"Minimal 63 persen nomor 1 akan menang di Keluarahan Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat," ungkap Lulung kepada Kompas.com, Rabu (15/2/2017). (Baca: Lulung Yakin Agus Akan Dulang 48 Persen Suara)

Sebagai informasi, Lulung bersama keluarganya tinggal di Jalan Assofa Nomor 4, Kelurahan Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat. Adapun lokasi TPS 46 ada di Jalan Bumi Indah, tepatnya di Gang Rambutan, Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat.

"Jarak rumah Lulung ke lokasi TPS lebih kurang sekitar 150-200 meter," ujar Haikal, salah satu warga dari Gang Rambutan.

Kompas TV Lantas aturan-aturan seperti apa yang tergolong sebagai pelanggaran di hari tenang dan sejauh mana temuan Bawaslu Provinsi DKI Jakarta soal pelanggaran selama proses pilkada? Kompas Petang akan berbincang dengan anggota Bawaslu DKI Jakarta, Muhammad Jufrii.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com