Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eko Patrio: Terbuka Kemungkinan Koalisi Kekeluargaan Kembali pada Putaran Kedua

Kompas.com - 23/02/2017, 21:04 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPW DKI Jakarta Partai Amanat Nasional Eko Hendro Purnomo berpandangan, Koalisi Kekeluargaan bisa kembali bersatu menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017 putaran kedua nanti.

Pria yang dikenal dengan nama Eko Patrio itu menilai, Koalisi Kekeluargaan bisa terbentuk dari komunikasi intens di antara parpol yang tergabung dalam koalisi tersebut usai pemungutan suara 15 Februari 2017.

"Tidak menutup kemungkinan koalisi kekeluargaan yang awal-awal kami gaungkan, bisa terjadi lagi di putaran kedua ini. Komunikasi sudah terjalin, baik dari PKB, PPP, PAN, Gerindra, Demokrat, PKS sudah terjalin," kata Eko di Lippo Mall Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (23/2/2017) malam.

(Baca juga: Pekan Depan, PPP Tentukan Dukungan Pilkada DKI Putaran Kedua)

Eko menyampaikan, saat ini di PAN tingkat kota/kabupaten, yaitu DPC di Jakarta, sudah ada yang mendeklarasikan dukungannya untuk calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Dia melihat hal itu sebagai sesuatu yang wajar. "Tadi DPC Jakbar deklarasi untuk Anies-Sandi. Tadi laporan ke saya juga, DPC Jakut besok. Saya sih tergantung dinamika dari bawah seperti apa, karena partai kami kan partai terbuka," kata Eko. 

"Keputusannya selalu dari bottom to up (dari bawah ke atas). Kalau dirasakan paslon tiga visi dan misi sama dengan AD/ART partai, enggak masalah. Cuma sampai sekarang DPW belum bisa memutuskan memajukan siapa untuk pemilihan ini," ucap Eko.

(Baca juga: Pekan Depan, PAN Deklarasi Dukung Anies-Sandi)

Sebelum menentukan arah dukungan resmi, kata Eko, PAN akan menunggu hasil real count dari KPUD DKI Jakarta.

Proses rekapitulasi sampai hari ini masih berlangsung dan direncanakan selesai akhir bulan Februari 2017 nanti.

Kompas TV Putaran kedua Pilkada masih 2 bulan lagi. Namun gerilya kedua pasangan calon pemimpin Jakarta untuk menambah dukungan sudah dilakukan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com