Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/03/2017, 12:37 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner KPU DKI Jakarta, Moch Sidik, memastikan KPU DKI Jakarta bersikap netral dalam menyelenggarakan Pilkada DKI Jakarta 2017. Sidik mengatakan, netralitas merupakan pegangan KPU DKI Jakarta dalam menyelenggarakan Pilkada.

"Itu pegangan kami sebagai penyelenggara untuk menjaga netralitas, independen, imparsial. Itu memang komitmen kami dan itu memang diatur di undang-undang," kata Sidik saat dihubungi Kompas.com, Rabu (8/3/2017).

Sidik mengatakan, KPU DKI Jakarta tidak berpihak. Apabila ada petugas yang terbukti berpihak, KPU DKI Jakarta akan menindak tegas. Sidik mencontohkan empat kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di Jakarta Barat yang diganti karena terbukti menghadiri kampanye pasangan cagub-cawagub DKI Jakarta. Petugas yang tidak netral dapat mencoreng nama KPU DKI Jakarta.

"(Petugas yang tidak netral) itu saya kira bisa membuat lembaga ini tidak dipercaya. Makanya itu pegangan kami bahwa penyelenggara itu memang harus netral, harus independen, tidak bisa diganggu gugat, itu sudah melekat," kata dia.

Apabila ada pihak-pihak yang menyebut KPU DKI Jakarta dan jajarannya tidak netral, Sidik meminta pihak tersebut membuktikannya.

"Kalau ada pertanyaan-pertanyaan dari luar, publik, kita buktikan saja, dibuktikan saja apakah ada misalnya mulai dari provinsi, kabupaten, kota, sampai bawah itu, yang ada bukti misalnya dia tidak netral," kata Sidik.

Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang sebelumnya mewanti-wanti jajaran KPU DKI Jakarta untuk menjaga netralitas selama penyelenggaraan pilkada di Ibu Kota.

"KPU harus berhati-hati. Saya ingatkan, jangan main api. Jangan 'membakar-bakar'. Jangan berpihak-pihak," ujar Oesman, Selasa (7/3/2017). Oesman mengindikasikan bahwa kecurangan pernah dilakukan KPU dalam pilkada sebelumnya. Dia pun meminta perkara tersebut menjadi pengalaman berharga bagi jajaran KPU DKI saat ini.

"Harus jalan on the track. Kalau yang lalu-lalu, sudah, ya jangan sekarang lagi," ujar Oesman.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maling Brankas di Ciracas Sudah Pantau Situasi 3 Hari Sebelum Beraksi

Maling Brankas di Ciracas Sudah Pantau Situasi 3 Hari Sebelum Beraksi

Megapolitan
Adian Napitupulu Ajak Pedemo Audiensi Soal Hak Angket di Dalam Gedung DPR

Adian Napitupulu Ajak Pedemo Audiensi Soal Hak Angket di Dalam Gedung DPR

Megapolitan
Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Tamin: Saya Enggak Menyangka Bisa Jadi Marbut Masjid

Megapolitan
Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Penerangan JPO Depan Trisakti Dikeluhkan Redup, Pengamat: Jangan-jangan Tidak Ada Anggaran...

Megapolitan
Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Penyalurannya Tak Merata, Golkar DKI Usul Bantuan KJP Dialihkan Jadi Sekolah Gratis

Megapolitan
Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Dokter Gadungan di Bekasi Praktik 5 Tahun, Mengaku Terdesak Kebutuhan Ekonomi

Megapolitan
Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Usul KJP Dialihkan untuk Sekolah Gratis, F-Golkar: Anggaran Hanya Beda Dikit

Megapolitan
Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi 'Food Estate' Jakarta

Heru Budi Bakal Kembangkan Kepulauan Seribu Jadi "Food Estate" Jakarta

Megapolitan
Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Ada Demo, Arus Lalu Lintas di Depan Gedung DPR/MPR Dialihkan

Megapolitan
Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Barista Kedai Kopi di Jaksel Luka-luka Usai Diserang Orang Tak Dikenal

Megapolitan
Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Ada Demo di Depan DPR, Polisi Tutup Jalan Gatot Subroto Arah ke Slipi

Megapolitan
Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Di Usia Senja, Marbut di Pondok Labu Ini Tak Punya Kartu Lansia dan BPJS

Megapolitan
Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megahnya Masjid As Sofia Bogor yang Disebut Miniatur Masjid Nabawi

Megapolitan
Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Jadwal Buka Puasa di Kota Bogor Hari Ini, 19 Maret 2024

Megapolitan
Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Soal Gaji Marbut Masjid, Tamin: Alhamdulillah, yang Penting Bersyukur

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com