Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curhat Ketua KPU DKI yang Berkali-kali Disebut Tidak Netral

Kompas.com - 15/03/2017, 06:46 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Ketua Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta Sumarno kerap dituding tidak netral dan profesional dalam pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta 2017. Anggota Komisi A DPRD DKI Jakarta sempat meminta penegasan kepada Sumarno soal netralitas KPU DKI, pada rapat persiapan putaran kedua di Gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Selasa (14/3/2017).

Sumarno pun menggunakan kesempatan itu dengan menceritakan secara detail beberapa kejadian yang membuatnya dituding tidak netral.

Pertama, Sumarno menceritakan pertemuannya dengan calon gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di TPS 29, Kalibata, ketika waktu pemungutan suara ulang.

"Saat pemungutan suara ulang, saya hadir di sana untuk memastikan ini dilaksanakan dengan baik. Saya datang pukul 10.15 WIB, wartawan banyak sekali dan kami interview sekitar 15 menit. Saya lalu dialog dengan petugas KPPS," ujar Sumarno.

(baca: Apa yang Dibahas Ketua KPU dan Bawaslu DKI di Rapat Tim Ahok-Djarot?)

Setelah 30 menit berada di TPS itu, kata Sumarno, Anies datang dari salah satu gang. Sumarno mengatakan tempat pelaksanaan pencoblosan ulang itu berada di gang kecil.

Dia tidak bisa pergi dari TPS dan pertemuan dengan Anies tak bisa dihindari.

"Satu-satunya tempat saya bisa menghindar adalah kuburan, Pak. Makanya saya ketemu lalu salaman dan berbincang sebentar dengan Pak Anies," ujar Sumarno.

"Tapi digoreng sedemikian rupa bahwa saya tidak netral karena ketemu Pak Anies, sudah janjian dan (seolah-olah) saya menyambut khusus Pak Anies di situ," kata Sumarno.

Kemudian, Sumarno juga menceritakan saat hari penetapan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur yang masuk putaran kedua. Pada saat itu, pasangan Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat melakukan walk out karena acara tidak kunjung dimulai.

"Saat itu disebut saya sedang makan malam dengan Pak Anies sehingga acara tidak dimulai," ujar Sumarno.

(baca: Ketua KPU DKI Sebut Kampanye di Putaran Kedua Untungkan Semua Pihak)

Sumarno juga menceritakan satu kejadian paling baru yang membuat KPU DKI disebut tidak netral. Kejadian yang dimaksud adalah ketika Sumarno dan komisioner KPU DKI lain hadir dalam rapat kerja tim pemenangan Ahok-Djarot.

Sumarno mengatakan, dia diminta hadir sebagai nara sumber bersama Bawaslu DKI.

"Saya hadir lalu saat tiba di Hotel Novotel, wartawan sudah banyak. Di medsos langsung dibilang kalau saya kaget kepergok wartawan," ujar Sumarno.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Kampus

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com