JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, menilai masalah komunikasi antara pengusaha dengan nelayan terkait proyek reklamasi Teluk Jakarta harus diperbaiki melalui rembuk.
Selain ingin menjembatani komunikasi antara nelayan dengan pengusaha pada proyek reklamasi tersebut, Sandiaga juga berencana mengumpulkan semua pihak terkait untuk mendapat kesepakatan dan solusi.
"Sifatnya nanti rembuk, menurut saya ya. Formatnya nanti kami sepakati bersama. Tetapi, harus mewakili semua. Harus terwakili, dari sisi birokrasi, pengusahanya, developer-nya, termasuk pembelinya yang sudah beli," kata Sandi, saat ditemui di Gedung Mid Plaza, Jakarta, Jumat (24/3/2017) sore.
(baca: Terkait Reklamasi, Sandiaga Janji Jembatani Komunikasi Pengusaha dengan Nelayan)
Sandi menuturkan, rembuk tersebut harus dihadiri semua pihak supaya tak ada yang merasa dirugikan. Dia mencontohkan seorang pengusaha bernama Herman yang khawatir jika proyek reklamasi dihentikan karena sudah berinvestasi dalam jumlah besar.
"Saya sedih juga tuh, ada Pak Herman ya waktu itu, sudah investasi banyak sekali dan berhutang di bank. Sekarang dia sangat-sangat khawatir karena ketidakpastian. Juga nelayan yang merasa mata pencahariannya akan terganggu karena proses itu," tutur Sandi.
Meski ingin menjadi jembatan komunikasi itu, Sandi menegaskan bahwa dia dan cagub Anies Baswedan tetap menolak proyek reklamasi. Sandi hanya menjanjikan ada solusi untuk nelayan dan pengusaha terkait reklamasi Teluk Jakarta.