Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiap TPS di Jakarta Akan Dijaga 1 Polisi dan 1 TNI

Kompas.com - 29/03/2017, 19:15 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolda Metro Jaya Irjen Mochamad Iriawan mengatakan, saat pencoblosan putaran kedua Pilkada DKI Jakarta pada 19 April 2017, akan ditempatkan seorang anggota polisi dan seorang anggota TNI di tiap tempat pemungutan suara (TPS).

"Dari permintaan masyarakat kami akan menerapkan pola baru, satu TPS akan dijaga 1 Polri dan 1 TNI kami minta," kata Iriawan usai Rapat Koordinasi di Kantor KPU DKI Jakarta, Jakarta Pusat, Rabu (29/3/2017).

(Baca juga: Cara Pandang Anies-Sandi dan Djarot soal Menang Mutlak di Ratusan TPS)

Iriawan mengatakan, pola baru ini diterapkan lantaran pada putaran pertama banyak laporan soal intimidasi di TPS.

Ia berharap, dengan makin ketatnya pengamanan, masyarakat akan lebih leluasa untuk memberikan hak pilihnya.

"Kami samakan semua, kami jaga semua dan dibantu oleh satpol PP, di dalamnya ada Linmas, di luar Polri dan TNI, kalau ada keributan kan kelihatan dari luar, menimbulkan rasa tidak nyaman dari pemilih, dan kalau ada apa-apa cepat kami antisipasi," ujar Iriawan.

Pada putaran pertama pilkada, Polda Metro Jaya membagi pola pengamanan menjadi dua, yakni di TPS aman dan TPS yang dianggap rawan.

(Baca juga: Djarot Yakin Akan Menang Mutlak di 2.000 TPS)

TPS aman polanya 2-4-8 atau dua polisi dan empat Linmas (Perlindungan Masyarakat) untuk amankan delapan TPS.

Sementara itu, untuk TPS yang dianggap rawan, pola pengamanannya yakni 2-4-4 atau dua anggota polisi dan empat anggota Linmas untuk empat TPS. Untuk putaran kedua, KPU DKI menetapkan 13.032 TPS.

Kompas TV Polisi Imbau & Larang Rencana Tamasya Al-Maidah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com