Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pilkada DKI Jakarta, Siap Menang dan Siap Kalah

Kompas.com - 18/04/2017, 06:06 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - "Menghormati hasil pemilihan gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta serta siap terpilih atau tidak terpilih," demikian salah satu dari lima poin komitmen deklarasi pilkada damai pada Senin (17/4/2017) kemarin.

Komitmen dibacakan bersama-sama oleh calon gubernur petahana, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan calon wakil gubernur, Sandiaga Uno.

Keduanya mewakili pasangan calon masing-masing. Ahok berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat sebagai cawagub dan Sandi dengan Anies Baswedan sebagai cagub.

(Baca juga: Siapa yang Bakal Menangi Pilkada DKI?)

Pernyataan komitmen itu bukan sekadar formalitas. Ketua KPUD DKI Jakarta Sumarno dalam kesempatan yang sama berpendapat, pesan pilkada damai harus diberikan terus-menerus.

"Pesan-pesan semacam ini sangat penting dalam rangka menjaga persatuan dan kesatuan kita sebagai keluarga besar DKI Jakarta," ujar Sumarno.

Jaminan pilkada adil dan aman

Sumarno yang mewakili penyelenggara pilkada pada Rabu (19/4/2017) memastikan, semua urusan teknis telah siap, termasuk dengan urusan logistik hingga sarana dan prasarana pelaksanaan pilkada di tiap-tiap TPS (tempat pemungutan suara) di seluruh Jakarta.

Bersama dengan Sumarno, Ketua Bawaslu DKI Jakarta Mimah Susanti juga menjamin pengawasan menyeluruh saat proses pemungutan suara berlangsung.

Pengawasan dilakukan dengan menempatkan sekitar 13.034 orang pengawas TPS.

"Berikan kepercayaan penuh kepada kami di TPS, kepada KPUD dan Bawaslu. Warga tinggal ikut menjaga kedamaian saat pemilu," ujar Mimah.

Pangdam Jaya Mayjen Jaswandi menjanjikan pihaknya menopang penuh kebutuhan keamanan selama pemungutan suara berjalan nanti.

Kapolda Metro Jaya Irjen (Pol) M Iriawan juga meminta warga tidak perlu khawatir dan agar tidak ada orang luar Jakarta datang ikut mengawasi TPS.

"Kami berkomitmen, semua kami jaga. Cukup kami yang jaga, polisi dan tentara. Yang lain silakan tidak ada di sekitar TPS, kecuali yang coblos," ucap Iriawan.

(Baca juga: Kapolda Minta Pemenang Pilkada DKI Tak Euforia Berlebihan)

Ia merinci, total pasukan gabungan untuk pengamanan TPS adalah 64.523 personel. Masing-masing TPS nanti akan dijaga satu polisi, satu tentara, serta dua linmas.

Ada juga pengawasan dari Bawaslu dan pihak KPUD selaku penyelenggara. Iriawan pun berharap, warga Jakarta yang punya hak pilih bisa menggunakan haknya dengan leluasa hari Rabu esok.

Pihaknya menjamin warga Jakarta bisa memilih calon pemimpin bebas dari rasa terintimidasi maupun terprovokasi kelompok tak bertanggung jawab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas 'Bodong', Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

25 Warga Depok Tertipu Investasi Emas "Bodong", Total Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com