Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parkir Meter di RPTRA Kalijodo Akan Diganti Sistem Gerbang

Kompas.com - 25/04/2017, 15:05 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi DKI Jakarta Sigit Widjatmoko menyatakan sistem "parkir gate" akan diterapkan di ruang publik terpadu ramah anak (RPTRA) Kalijodo. Menurut Sigit, pihaknya menjanjikan dalam waktu seminggu sistem itu sudah bisa jadi.

"Minggu ini pemasangan gate-nya," kata Sigit, di Kalijodo, Penjaringan, Jakarta Utara, Selasa (25/4/2017).

Pemasangan gerbang parkir itu akan menggantikan sistem parkir lama, yang menggunakan terminal parkir elektronik (TPE) melalui parkir meter. Sistem ini dianggap tidak efektif karena munculnya juru parkir liar.

"Kenapa dulu pakai parkir meter untuk parkir di sini, ini kan di tepi jalan. Dishub kebijakannya pakai parkir meter kalau tepi jalan. Kemudian ini kan RPTRA, taman dan jalur hijau, kita parkir terbatas. Jadi pengunjung kita dorong menggunakan transportasi umum," ujar Sigit.

Sigit melanjutkan, gerbang parkir yang dipasang itu nantinya ada di dua ujung Jalan Inspeksi RPTRA Kalijodo. Untuk tarif parkir pengunjung rencananya akan dikenakan Rp 2.000 per jam bagi roda dua dan Rp 5.000 per jam untuk kendaraan roda empat.

Sistem parkir gate itu juga dijanjikan tidak akan menghalangi pengguna jalan umum yang biasa melintas di jalan inspeksi tersebut. Sebab, jalan inspeksi ini menjadi penghubung Jalan Tubagus Angke dan Jalan Bandengan Utara. Sehingga pengguna jalan umum tetap boleh melintas dan tidak dikenakan tarif.

"Kita terapkan untuk yang masih 15 menit (cuma lewat) itu gratis," ujar Sigit.

Baca: Juru Parkir Liar Kuasai RPTRA Kalijodo

Menurut Sigit, pembangunan gate parkir itu akan sama seperti yang diterapkan Dishubtrans di pasar-pasar dan tempat parkir lainnya. Yang mengelola nantinya ialah Unit Perparkiran DKI.

Penerapan parkir gate itu diharapkan dapat mendorong pengunjung RPTRA Kalijodo menggunakan transportasi umum. Sebab, Sigit mengatakan masyarakat sebenarnya bisa mengakses transportasi umum ke RPTRA ini dengan mudah.

Ada lima bus wisata gratis termasuk delapan feeder Transjakarta yang dioperasikan untuk rute ke RPTRA Kalijodo. Meski begitu, kendala terbatasnya kapasitas kantong parkir untuk pengunjung RPTRA Kalijodo tetap diupayakan.

Salah satunya Dishubtrans akan berkoordinasi dengan pengelola tol lingkar dalam, untuk memanfaatkan kolong tol di seberang RPTRA Kalijodo sebagai tempat parkir. Kolong tol tersebut sejauh ini dipakai jadi tempat tinggal liar dan parkir truk.

"Jadi sekaligus membantu mengamankan aset mereka," ujar Sigit.

Baca: Ahok: Juru Parkir Liar Kalijodo Merasa Saya Sudah Bukan Gubernur Lagi

Kompas TV Terkait beredar kabar, lahan parkir dikuasai preman dan 5 mesin parkir meter hilang,
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com