Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Diizinkan ke Depan Istana, Buruh Setel Lagu "Sakitnya Tuh Di Sini"

Kompas.com - 01/05/2017, 12:36 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Massa buruh yang tertahan di depan gedung Sapta Pesona, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, terpaksa berorasi di sana tanpa bisa menuju ke depan Istana Negara, Senin (1/5/2017).

Polisi memasang batas berupa kawat berduri dan pagar berlapis di belakangnya, tepat di depan gedung Sapta Pesona. Pantauan Kompas.com, buruh dari salah satu serikat pekerja menyelesaikan orasi dan menyindir pemerintah serta polisi.

Menurut mereka, sudah sejak jauh-jauh hari perwakilan buruh mengurus izin unjuk rasa di depan Istana Negara ke Polri, namun kenyataannya ruang gerak mereka tetap dibatasi.

"Hari ini, kita semua sudah dibohongi, kawan-kawan. Izin sudah diurus dari kemarin-kemarin, tapi polisi tidak mengizinkan kita melintas. Ibarat lagu, sakitnya tuh di sini," seru seorang orator.

Massa mengungkapkan, mereka berjanji tidak bertindak anarkistis pada May Day 2017 hari ini. Buruh juga menyerukan ingin tetap ke depan Istana Negara dan menemui Presiden Joko Widodo.

"Tapi Presiden kita malah ke Hongkong, bagaimana ini kawan-kawan," kata orator.

Baca: Polisi Larang Buruh Lakukan "Long March" ke Istana Negara

Setelah menyuarakan pendapatnya, barisan satu serikat pekerja bersama mobil komandonya mundur ke belakang sambil memasang lagu pedangdut Cita Citata berjudul "Sakitnya Tuh Di Sini".

Tempat serikat itu kemudian digantikan massa serikat pekerja lain yang bergantian melanjutkan orasi di depan kawat berduri. Selain kawat berduri, polisi juga menyiagakan mobil water cannon dan gas air mata yang terparkir di belakang kawat berduri. Mobil yang sama diparkir berlapis hingga ke arah depan Istana Negara.

Kompas TV 50 Ribu Personel Amankan Peringatan Hari Buruh di Jabar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com