Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecewa Diusir Pendukung Ahok, Lieus Sungkharisma Tinggalkan Balai Kota

Kompas.com - 08/05/2017, 18:53 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Salah seorang pendukung Anies-Sandi, Lieus Sungkharisma, tidak memiliki alasan khusus datang ke Balai Kota DKI Jakarta. Lieus mengatakan, dia hanya ingin bersilaturahim dengan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama.

"Iya kongkow-kongkow kan boleh, apalagi saya pikir hampir habis jam kerja," ujar Lieus di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (8/5/2017).

Lieus mendatangi Balai Kota DKI saat sedang dipadati pendukung Ahok. Selama beberapa hari ini, pendukung Ahok memang memadati Balai Kota untuk berfoto dengan Ahok.

Namun Lieus tidak disambut baik oleh pendukung Ahok. Dia diteriaki warga yang hadir, yang menyadari kehadirannya di sana. Lieus diminta keluar dari Balai Kota.

Namun, tidak peduli. Dia mengatakan, biasanya dia tidak pernah membuat janji terlebih dahulu jika ingin bertenu Ahok.

(Baca: Datang ke Balai Kota, Lieus Sungkharisma Diteriaki Pendukung Ahok)

"Kita kan silaturahim. Ahok kan kawan saya, sudah lama enggak ketemu. Pilkada kita beda tapi kan bukan berarti musuhan. Kita kawan," ujar Lieus.

"Masa iya kita terus kalah lalu musuhan. Saya dateng, tapi saya surprised kok begini. Teriak-teriak enggak boleh saya hadir," kata Lieus.

Lieus pun tidak jadi bertemu dengan Ahok karena kejadian itu. Dia pergi meninggalkan Balai Kota sambil diiringi sorakan para pendukung Ahok.

Kompas TV Balon-balon ini dikirim sebagai bentuk dukungan moral bagi Ahok-Djarot hingga selesai masa bakti memimpin Jakarta.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com