JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah Pemprov DKI Jakarta Saefullah mengatakan, proses pembangunan restoran apung di Muara Angke, Jakarta Utara, telah memasuki tahap lelang. Restoran apung itu akan dibangun menggunakan dana dari koefisien lantai bangunan (KLB) pihak swasta.
"Restoran apung saat ini sedang proses lelang. Ini dananya melalui KLB," ujar Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (15/5/2017).
Para pedagang ikan bakar yang berjualan di sekitar Muara Angke nantinya akan dipindahkan ke restoran apung tersebut. Sementara tempat berjualan yang mereka tempati saat ini akan dijadikan lahan parkir.
"Itu nanti para pedagang ikan bakar akan dimasukan ke dalam restoran apung ini, namun dengan satu manajemen," kata Saefullah.
Baca: Ini Konsep Restoran Apung di Muara Angke yang Hendak Dibangun Pemprov DKI
Saefullah menuturkan, ada 60 pedagang yang sudah didata akan berjualan di restoran apung tersebut nantinya. Adapun pembangunan restoran apung membutuhkan waktu sekitar 1,5 tahun.
Menurut Saefullah, dengan dibangunnya restoran apung, konsumen tidak hanya menikmati santapan makanan. Mereka juga dapat menikmati pemandangan laut Jakarta.
"Jakarta ke depan kan akan menghadap ke utara, hadap laut. Selama ini laut dianggap sebagai belakang, ini semua pantai utara harus cantik," ucapnya.
Baca: Anggaran Pembangunan Restoran Apung di Muara Angke Capai Rp 38 Miliar
Restoran apung di Muara Angke direncanakan memiliki bentuk seperti ikan pari dengan luas 6.000 meter persegi.
Di restoran apung itu juga dibangun sembilan gazebo yang letaknya mengapung di atas laut. Gazebo utama memiliki luas 6x6 meter yang bisa menampung sebanyak 15-20 pengunjung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.