Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Bandara dan Kereta Tanpa Awak di Soekarno-Hatta Siap Digunakan

Kompas.com - 17/05/2017, 14:46 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Dua sarana pendukung Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, yaitu kereta bandara dan kereta tanpa awak atau automated people mover system (APMS) siap digunakan. Kereta bandara terintegrasi dengan rute KRL commuter line Jabodetabek, sedangkan APMS untuk perpindahan calon penumpang antar-terminal di area bandara.

"AP II menargetkan kereta tanpa awak ini akan mulai dioperasikan pada Juli 2017," kata Presiden Direktur PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin kepada Kompas.com, Rabu (17/5/2017) siang.

Awaluddin mengatakan, target operasional kereta bandara akan disamakan dengan operasional kereta tanpa awak. Dengan demikian, calon penumpang dari luar bandara kelak bisa memanfaatkan layanan kereta bandara dan menggunakan kereta tanpa awak untuk ke terminal tujuannya.

Baca juga: Pertengahan Tahun Ini, Kereta Bandara Ditargetkan Beroperasi

"Saat ini progres pembangunan stasiun kereta bandara sudah hampir 100 persen tuntas, sementara Railink (anak usaha PT KAI) akan bertindak sebagai operator kereta bandara," kata  Awaluddin.

Sampai saat ini, moda transportasi dari dan menuju Bandara Soekarno-Hatta menggunakan bus Damri, taksi, kendaraan sewa, ojek, hingga kendaraan pribadi. Perpindahan calon penumpang dari terminal satu ke terminal lain juga masih menggunakan shuttle bus gratis.

Pengoperasian kereta tanpa awak diharapkan dapat membantu mobilitas calon penumpang dengan lebih cepat, dengan headway kereta tiap lima menit sekali di masing-masing terminal. Sementara kereta bandara diharapkan dapat mengurangi jumlah kendaraan yang masuk ke bandara, terutama pada jam-jam sibuk.

Kompas TV Proyek Kereta Bandara Soetta Dikebut
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com