Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ahok Ternyata Tidak Selemah yang Kami Kira"

Kompas.com - 24/05/2017, 12:25 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Inisiator pengumpulan foto kopi KTP untuk penangguhan penahanan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yaitu Susy Rizky, mengatakan keputusan pencabutan banding Basuki atau Ahok malah membuat para pendukung semakin kuat. Menurut Susy, para pendukung kuat karena melihat Ahok yang juga kuat menerima vonis hakim.

"Tadinya saya itu cengeng banget kalau soal Ahok ya. Tapi setelah dia ambil keputusan tidak banding, buat saya pribadi malah lebih kuat. Ahok ternyata tidak selemah yang kami kira, walau dia tidak salah, dia siap loh ditahan," kata Susy kepada Kompas.com, Rabu (24/5/2017).

Baca juga: Batal Banding, Ahok Dinilai Menunjukkan Sikap Negarawan

Susy mengatakan dia justru semakin respect dengan Ahok. Sebab, Ahok membatalkan banding agar tidak terjadi lagi keributan. Susy juga memuji sikap Veronica Tan, istri Ahok, yang terlihat ikhlas menerima nasib suaminya.

"Ini kan yang berkorban bukan cuma Pak Ahok saja, tapi juga Bu Vero, anak-anak, dan keluarga besar. Karena yang sulit kan mengatasi perasaan engga salah kok ditahan ya," ujar Susy.

Terkait pengumpulan KTP untuk penangguhan penahanan Ahok, Susy mengatakan prosesnya untuk sementara dihentikan. Susy menunggu kelanjutan proses banding oleh jaksa.

"Saya stop dulu karena menunggu hari ini keputusan jaksa mau banding atau tidak. Kalau jaksa banding, ya saya teruskan lagi (pengumpulan KTP)," ujar Susy.

Pada Jumat lalu, Susy sudah menyerahkan 3.338 data KTP kepada Pengadilan Tinggi Jakarta sebagai penjamin permohonan penangguhan penahanan Ahok. Menurut dia, data KTP yang diserahkan baru sebagian. Sebab, baru 3.338 dari total 6.000-an KTP yang sudah diverifikasi.

Baga juga: 3.338 KTP untuk Penangguhan Penahanan Ahok Diserahkan ke PT DKI

Rencana awalnya, sisa KTP itu akan diserahkan pada Jumat mendatang.

Kompas TV Ingin Jakarta Damai, Ahok Pilih Batalkan Banding
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com