Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Jakarta Pusat Perekonomian, tetapi Juga Pusat Ketimpangan

Kompas.com - 02/06/2017, 18:47 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur terpilih DKI Jakarta Anies Baswedan menghadiri syukuran kemenangan yang digelar ormas sayap Partai Gerindra, yakni Kira dan Gema Sadhana, Jumat (2/6/2017).

Dalam sambutannya, Anies menyampaikan pendapatnya soal kekalahan lawannya, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)-Djarot Saiful Hidayat, pada Pilkada DKI 2019.

"Ketika di-bully, jangan pernah khawatir kami semua tidak pernah fokus pada identitas, mereka fokus terlalu banyak pada identitas, efeknya mereka yang terjebak," kata Anies di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Jumat (2/6/2017).

(Baca juga: Anies: Diproses Saja Secara Hukum, Sederhana Sekali)

Anies mengatakan, sejak awal pencalonan, ia dan Sandi tidak pernah lari dari tiga isu utama yang diusungnya.

Anies meyakinkan bahwa pendidikan, lapangan pekerjaan, dan biaya hidup selalu menjadi fokus mereka.

"Kami fokus pada program-program. Mengapa? Karena kami merasa Jakarta pusat perekonomian tetapi di sini juga pusat ketimpangan," ujarnya.

(Baca juga: Anies-Sandi Akan Gunakan 100 Hari Pertama Kerja untuk Rekonsiliasi)

Anies memastikan, programnya ke depan akan merangkul semua umat dari berbagai kepercayaan di Jakarta. Ia memastikan, tidak akan ada diskriminasi berdasarkan SARA.

"Komitmen kami menjalankan pemerintahan yang bisa mengayomi semua, menyejahterahkan semua tidak membedakan berdasar identitas," ujarnya.

Kompas TV Anies Baswedan Komitmen Penuhi Janji Kampanye
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com