Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemprov DKI Bantah Anggarkan Rp 22 Miliar Lebih untuk Penggusuran

Kompas.com - 05/07/2017, 14:53 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Daerah DKI Jakarta Saefullah membantah Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan Rp 22 miliar lebih dalam APBD 2017 untuk penggusuruan di beberapa wilayah. Menurut Saefullah, tidak ada anggaran yang disiapkan untuk penggusuran.

"Enggak ada, kayak begitu itu enggak ada ya," ujar Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Rabu (5/7/2017).

Sementara itu, Saefullah menyebut Pemprov DKI Jakarta akan terus melakukan relokasi warga untuk mengendalikan banjir Ibu Kota. Warga yang tinggal di bantaran sungai akan dipindahkan ke rumah susun.

"Kalau relokasi saya pikir kami sih jalan terus ya Jakarta, karena kami ingin saluran air, bantaran kali, itu terbebas dari hunian liar supaya air bisa mengalir," kata dia.

Baca: Djarot: Biar Saja Data LBH, Kami Ingin Jakarta Lebih Manusiawi dan Tertib

Meskipun begitu, Saefullah menyebut tidak ada anggaran khusus yang dialokasikan untuk menertibkan hunian liar dan relokasi. Anggaran tersebut menggunakan APBD dari masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD).

"Yang ada, kami siapkan rusun, kemudian soal penertiban segala macem, (anggaran) di satpol PP, melekat di situ. Jadi tidak khusus nyebut untuk relokasi," ucap Saefullah.

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta sebelumnya menyebut, Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan Rp 22 miliar lebih dalam APBD 2017 untuk melakukan 507 program penggusuran.

Baca: LBH Jakarta Akan Minta Anies Tunda Program Penggusuran dalam APBD 2017

Anggaran sebesar itu, menurut pihak LBH Jakarta, menunjukkan bahwa sedianya Pemprov DKI Jakarta memiliki kemampuan untuk menelurkan solusi-solusi alternatif selain penggusuran.

"Dengan anggaran Rp 22 miliar lebih, pemerintah bisa membangun banyak pasar, merenovasi kampung, atau setidak-tidaknya memberikan ganti rugi yang sepadan bagi masyarakat terdampak tanpa perlu melakukan penggusuran paksa," ujar Pengacara LBH Jakarta Felix Aldo, Selasa (4/7/2017).

Kompas TV Namun, kini sebagian warga korban penggusuran Kalijodo kembali mendirikan rumah semipermanen di bawah kolong jalan Tol.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com