Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak 17 Tahun Dihamili Ayah Kandung Hingga Lahirkan Anak Dua Kali

Kompas.com - 18/07/2017, 15:31 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Nisin bin Nahari (44) diamankan jajaran Polres Tangerang Selatan setelah dilaporkan menghamili anak kandungnya sendiri yang bernama IN (17).

Peristiwa ini terungkap setelah IN melahirkan anaknya yang kedua di seorang bidan yang bekerja di daerah Ciater, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Rabu (12/7/2017) lalu.

"Waktu korban melahirkan anaknya yang kedua, bidan menanyakan siapa bapaknya. Setelah ditanya berkali-kali, korban baru menceritakan kalau dia dihamili oleh bapaknya sendiri," kata Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan Ajun Komisaris Ahmad Alexander saat dihubungi Kompas.com, Selasa (18/7/2017).

Ahmad menuturkan, setelah bidan mengetahui hal tersebut, dia melapor ke polisi. Saat dimintai keterangan lebih lanjut, Indriyani mengaku sudah disetubuhi oleh ayahnya sendiri dan melahirkan anaknya yang kedua kali.

"Dia sudah disetubuhi sejak usia 15 tahun, sudah dua kali melahirkan. Selama itu, dia tidak berani bilang ke siapa-siapa karena pelaku melarang dia untuk cerita," tutur Ahmad.

 

Baca: Perempuan yang Dihamili Ayahnya di Bener Meriah Hadapi Kendala Baru

Berdasarkan keterangan sementara, selama ini Nisin dan IN tinggal berdua di rumah yang berlokasi di Serpong. Polisi masih menyelidiki lebih lanjut tentang latar belakang keduanya, termasuk hubungan dengan keluarga termasuk istri Nisin yang sekaligus ibu dari Indriyani.

Nisin telah ditahan di Polsek Serpong untuk menjalani pemeriksaan. Sedangkan IN berikut kedua buah hatinya mendapat pengawasan dan pengamanan dari pihak kepolisian.

Oleh penyidik, Nisin dijerat Pasal 81 ayat (1) jo Pasal 76D UU RI Nomor 35 Tahun 2014 jo Pasal 63 KUHP tentang Persetubuhan terhadap Anak di Bawah Umur dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.

Kompas TV Hingga kini, pemerintah Indonesia masih menunggu pemerintah Malaysia memberikan akses terhadap Siti Aisyah. Meski belum bisa bertemu langsung dengan Siti Aisyah, namun pemerintah mendapat informasi bahwa Siti Aisyah dalam kondisi sehat dan telah dipindahkan ke penjara lain dengan pengamanan 24 jam. Kompas TV akan membahasnya dengan Direktur Migran Care, Anis Hidayah dan ayah kandung Siti Aisyah, Bapak Asria.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Dubes Palestina: Gaza Utara Hancur Total, Rafah Dikendalikan Israel

Megapolitan
Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Warga Luar Jadi Biang Kerok Menumpuknya Sampah di TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Remaja yang Tusuk Seorang Ibu di Bogor Kini Berstatus Anak Berhadapan dengan Hukum

Megapolitan
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Seorang Pria Ditemukan Meninggal Dunia di Dalam Bajaj, Diduga Sakit

Megapolitan
PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

PKS-Golkar-Nasdem Masih Terbuka ke Parpol Lain untuk Berkoalisi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Dukung Penertiban Jukir Liar, Pegawai Minimarket: Kadang Mereka Suka Resek!

Megapolitan
Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Diduga Mengantuk, Sopir Angkot di Bogor Tabrak Pengendara Sepeda Motor hingga Tewas

Megapolitan
Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Pengendara Motor Tewas Usai Ditabrak Angkot di Bogor

Megapolitan
Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Soal Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Ahok : Harusnya Tidak Ada Pengangguran

Megapolitan
Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai 'Kompori' Tegar untuk Memukul

Keterlibatan 3 Tersangka Baru Kasus Tewasnya Taruna STIP, dari Panggil Korban sampai "Kompori" Tegar untuk Memukul

Megapolitan
Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Puncak Kasus DBD Terjadi April 2024, 57 Pasien Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Ahok : Buat Tinggal di Jakarta, Gaji Ideal Warga Rp 5 Juta

Megapolitan
Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Ahok: Saya Mendorong Siapa Pun yang Jadi Gubernur Jakarta Harus Serahkan Nomor HP Pribadi ke Warga

Megapolitan
Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Susul PKS dan Golkar, Partai Nasdem Gabung Koalisi Usung Imam-Ririn di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Masih Ada 7 Anak Pasien DBD yang Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com