Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orangtua MF Sulit Memaafkan Pelaku "Bullying" terhadap Anaknya

Kompas.com - 18/07/2017, 19:43 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Dua dari tiga mahasiswa Universitas Gunadarma yang jadi pelaku perundungan atau bullying terhadap MF (19) sudah menemui MF dan orangtuanya di Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (16/7/2017), untuk meminta maaf.

Mereka juga sudah sempat meminta maaf ke kedua orang tua MF. Kendati demikian, orangtua MF sampai saat ini masih belum bisa menerima perlakuan yang diterima anaknya itu. Mereka juga belum bisa memaafkan para pelaku.

"Permintaan (maaf) belum saya terima. Saya apresiasi mereka datang," kata ayah MF, Mansur (67), saat ditemui di rumahnya, Selasa (18/7/2017). Dari pemeriksaan internal kampus, ada tiga mahasiswa yang mengakui sebagai pelaku bullying terhadap MF.

(baca: MF Jadi Korban "Bullying" Teman-temannya Selama Setahun)

Ketiganya merupakan mahasiswa Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi angkatan 2016, masing-masing berinisial AA, PDP, dan YLL.

Dari ketiganya, hanya PDP dan YLL yang datang meminta maaf kepada MF dan orangtuanya. Menurut Mansur, PDP dan YLL datang bersama teman sekelas MF. Mansur memperkirakan jumlah mereka mencapai sekitar 20 orang.

"Mereka ngaku kalau mereka pelakunya, tapi alasan berbuat kayak gitu mereka enggak jawab," kata Mansur.

Pihak Rektorat Universitas Gunadarma sampai saat ini belum memberikan sanksi terhadap pelaku bullying terhadap MF. Wakil Rektor III Universitas Gunadarma Irwan Bastian mengatakan, belum adanya sanksi disebabkan karena masih berlangsungnya pemeriksaan terhadap para mahasiswa yang terkait kasus tersebut, baik para pelaku, korban, maupun saksi yang melihat kejadian itu.

"Butuh waktu untuk mengumpulkan data dan fakta," kata Irwan.

(baca: Sang Ibu Menangis Lihat Video "Bullying" terhadap MF di Kampus)

Dari hasil pemeriksaan yang sudah dilakukan, Irwan menyatakan peristiwa bullying terjadi di kampus Universitas Gunadarma, di Kelapa Dua, Depok, pada Jumat (14/7/2017). Menurut Irwan, para pelaku mengaku mem-bully MF tanpa direncanakan.

Kompas TV Perundungan Dialami Mahasiswa Berkebutuhan Khusus (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com