Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan DKI di Ciangir Sempat Ingin Dijadikan Tempat Pembuangan Sampah

Kompas.com - 21/07/2017, 17:38 WIB
Jessi Carina

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Sebelum diputuskan digunakan sebagai lapas terbuka dan panti jompo, Pemprov DKI memiliki berbagai rencana untuk memanfaatkan lahan di Ciangir, Kabupaten Tangerang. Lahan seluas 100 hektar itu sempat ingin dijadikan tempat pembuangan akhir sampah warga Jakarta.

"Itu rencana sudah lama sekali, tapi karena kontur tanahnya begitu, beda sama Bekasi, Pemprov lebih concern sama Bekasi yang lebih dekat juga," ujar Sekretaris Daerah DKI Jakarta, Saefullah, di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (21/7/2017).

(baca: Djarot Pastikan Panti Jompo dan Lapas Terbuka Akan Dibangun di Ciangir)

Selain karena kontur tanah, akses jalan menuju Ciangir juga kecil. Akhirnya, rencana untuk membuat TPA di sana tidak terwujud.

Adapun kondisi lahan milik DKI di Ciangir tidak seluruhnya datar, ada danau, dan ada yang lebih tinggi. Selain itu, Saefullah mengatakan lahan di Ciangir juga sempat ingin dijadikan rumah susun untuk PNS DKI.

"Karena dari situ ada stasiun kereta sekitar 700 meter," ujar Saefullah.

Namun, proyek rusun itu tidak kunjung masuk dalam anggaran. Kini, ada rencana untuk membangun panti jompo di sana.

Lahan DKI di Ciangir sudah mulai dimanfaatkan untuk menanam cabai. Direktorat Permasayarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia juga ingin menggunakan lahan tersebut untuk dijadikan lapas terbuka karena lembaga permasyarakatan yang ada di Jakarta sudah kelebihan kapasitas.

Saefullah mengatakan keuntungan yang diterima DKI atas pembangunan lapas terbuka itu adalah pemanfaatan aset.

"Aset DKI kan jadinya bisa dimanfaatkan," ujar Saefullah.

Kompas TV Sekda DKI: Djarot Izinkan Pertemuan dengan Tim Sinkronisasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pedagang Keluhkan Lapak Jualan di TPS Pasar Jambu Dua Bogor Sepi Pembeli

Pedagang Keluhkan Lapak Jualan di TPS Pasar Jambu Dua Bogor Sepi Pembeli

Megapolitan
Miris Nasib Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Rawa Bebek akibat Bersandar di Jendela Rapuh

Miris Nasib Bocah Tewas Terjatuh dari Lantai 8 Rusunawa Rawa Bebek akibat Bersandar di Jendela Rapuh

Megapolitan
Ini Pembelaan Marketing Villa Kencana Cikarang soal Rumah Subsidi Terbengkalai dan Tak Dihuni

Ini Pembelaan Marketing Villa Kencana Cikarang soal Rumah Subsidi Terbengkalai dan Tak Dihuni

Megapolitan
Pemkot Jakut Bakal Razia Wilayah yang Banyak Pelaku Judi Online

Pemkot Jakut Bakal Razia Wilayah yang Banyak Pelaku Judi Online

Megapolitan
Di Tangan Matias, Kayu Eboni Disulap Jadi Miniatur Kapal

Di Tangan Matias, Kayu Eboni Disulap Jadi Miniatur Kapal

Megapolitan
Ada 9.554 Orang Terjerat Judi 'Online' di Tanjung Priok, Wali Kota: Jadi PR Kami

Ada 9.554 Orang Terjerat Judi "Online" di Tanjung Priok, Wali Kota: Jadi PR Kami

Megapolitan
Senangnya Petugas Keamanan Lingkungan Dapat Paket Sembako, Bisa Buat Makan Seminggu

Senangnya Petugas Keamanan Lingkungan Dapat Paket Sembako, Bisa Buat Makan Seminggu

Megapolitan
Kasus Ojol Ribut di Jalur Sepeda, B2W: Penegak Hukum Tak Ada Wibawa, Pelanggaran Jadi Hal Wajar

Kasus Ojol Ribut di Jalur Sepeda, B2W: Penegak Hukum Tak Ada Wibawa, Pelanggaran Jadi Hal Wajar

Megapolitan
Kontainer Tabrak Truk dan Warung Makan di Bekasi, Sopir Diduga Mengantuk

Kontainer Tabrak Truk dan Warung Makan di Bekasi, Sopir Diduga Mengantuk

Megapolitan
'Sekolah di Utara' Dapat Donasi Ribuan Buku untuk Dibaca Anak-anak Cilincing

"Sekolah di Utara" Dapat Donasi Ribuan Buku untuk Dibaca Anak-anak Cilincing

Megapolitan
Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, Realistis tapi Bakal Menutup Koalisi Partai

Rencana Duet Anies-Sohibul di Pilkada Jakarta, Realistis tapi Bakal Menutup Koalisi Partai

Megapolitan
Ketika Selebgram Promosikan Judi Online demi Kebutuhan Sehari-hari, Kini Mendekam di Penjara

Ketika Selebgram Promosikan Judi Online demi Kebutuhan Sehari-hari, Kini Mendekam di Penjara

Megapolitan
Joki Tong Setan Bakar 'Tuyul' Rumah Hantu: Utang Tak Dibayar, Tak Punya Iktikad Baik

Joki Tong Setan Bakar "Tuyul" Rumah Hantu: Utang Tak Dibayar, Tak Punya Iktikad Baik

Megapolitan
Kontainer Tabrak Truk dan Warung Makan di Bekasi Dini Hari, Sopir Diduga Mengantuk

Kontainer Tabrak Truk dan Warung Makan di Bekasi Dini Hari, Sopir Diduga Mengantuk

Megapolitan
Polres Bogor Berencana Gandeng Selebgram untuk Berantas Judi 'Online'

Polres Bogor Berencana Gandeng Selebgram untuk Berantas Judi "Online"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com