Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Aksi Perampok Buntuti Davidson dari Bank dan Gembosi Mobilnya

Kompas.com - 22/07/2017, 13:43 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menggelar rekonstruksi kasus Davidson Tantono yang tewas dirampok di SPBU Daan Mogot pada 9 Juni 2017 lalu.

Ada 34 adegan yang diperagakan pada rekonstruksi yang digelar Sabtu (22/7/2017) tersebut, mulai dari adegan di bank hingga di lampu merah tempat ban mobil Davidson gembos.

Rekonstruksi dimulai dari adegan pelaku mencari korban di BCA KCU Green Garden, Kedoya, Jakarta Barat.

(Baca juga: Perampok Davidson Butuh Rp 37,5 Juta untuk Sewa Mobil hingga Apartemen)

Dua pelaku yang berperan mencari korban ini adalah Datuk, yang merupakan calon kepala Desa Pardasuka Selatan di Kabupaten Pringsewu, Lampung dan Iri yang mati ketika ditangkap di Karawang.

Datuk duduk di deretan bangku nasabah. Sementara itu, Davidson duduk di bangku depannya. Datuk kemudian menelepon rekannya untuk memberi tahu ciri-ciri dan informasi soal Davidson.

Setelah Davidson selesai mengambil uang tunai sebanyak Rp 350 juta, ia melangkah keluar dari bank BCA dengan membawa uang itu dalam ransel.

Di luar, Iri dan Datuk siap dengan motor Honda Varionya membututi Davidson sejak keluar bank.

Dua tersangka lain juga bertugas mencari korban, tetapi di bank sebelahnya, yakni Bank Victoria. Total, ada dua motor dan satu mobil yang digunakan pelaku.

Tak jauh setelah pergi dari pertokoan Green Garden, Datuk yang dibonceng itu turun di lampu merah. Ia diganti dengan temannya, Top.

Adapun Top menggunakan sandal jepit karet yang dipakai di kaki kanannya untuk menggembosi ban mobil Davidson.

(Baca juga: Begini Cara Perampok di SPBU Gembosi Mobil Davidson)

Paku untuk menggembosi ban itu ditancapkan di ujung depan sandal menghadap ke atas. Top hanya tinggal menaruh kakinya di depan ban agar ban tertancap paku itu ketika melintas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com