Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Sandiaga, Ini Sumber Radikalisme di Jakarta...

Kompas.com - 23/07/2017, 20:12 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno berbicara masalah radikalisme di Jakarta. Sandiaga menyampaikan sumber dari radikalisme berdasarkan kondisi Jakarta yang dia saksikan selama ini.

"Saya melihat selama berbulan-bulan keliling Jakarta, memang akar permasalahan radikalisme adalah ketidakadilan. Banyak warga Jakarta merasakan ketidakadilan, ketidakadilan di bidang ekonomi, pendidikan, sosial dan berbagai sektor kehidupan masyarakat," ujar Sandiaga ketika menjadi pembicara dalam dialog kebangsaan 'Jakarta dalam Harapan dan Tantangan Terhadap Radikalisme' di Kantor GP Ansor DKI Jakarta, Jalan Kramat Raya, Minggu (23/7/2017).

Sandiaga mengatakan orang-orang kaya menguasai perekonomian Jakarta. Mereka memiliki penghasilan jauh lebih besar daripada warga DKI Jakarta lainnya.

"Bagaimana mungkin dalam suasana ketidakadilan, orang tidak teradikalisasi?" ujar Sandiaga.

Sandiaga mengatakan ketidakadilan di Jakarta juga tampak pada bidang pendidikan. Sandiaga mengatakan 4 dari 10 anak usia SMA di Jakarta Utara tidak mampu menyelesaikan sekolah mereka.

Menurut dia, ketidakadilan itu merupakan bibit-bibit radikalisme. Sandiaga kemudian memaparkan program-program yang akan dia kerjakan setelah resmi menjabat sebagai wakil gubernur nanti.

Baca: Waspadai Penyebaran Radikalisme yang Tak Kasatmata

Sandiaga mengatakan program itu meminimalisir ketidakadilan itu. Dia ingin warga Jakarta memiliki peluang untuk berwirausaha dan mampu menyelesaikan pendidikan dasar mereka.

"Kalau kita sudah benahi bidang ekonomi dan pendidikan. Insya Allah ketidakadilan bisa kita perangi dan akhirnya yang hadir di Jakarta adalah masyarakat yang madani," ujar Sandiaga.

Kompas TV Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyatakan akan meningkatkan kerja sama dengan sejumlah pihak.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Gulirkan Nama Besar Jadi Bacagub DKI, PDI-P Disebut Ingin Tandingi Calon Partai Lain

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com