Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menipu dengan Kedok Seminar Keagamaan, PNS Kemenag Diciduk Polisi

Kompas.com - 26/07/2017, 12:36 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com -  Seorang perempuan Pegawai Negeri Sipil (PNS) Kementerian Agama RI bernama Dewi Susilawati diciduk polisi lantaran diduga telah melakukan penipuan berkedok seminar keagamaan.

Kanit Reskrim Polsek Duren Sawit AKP Nevo Suharjendro mengatakan, tersangka pada pertengahan Januari 2016 membujuk korban, Wirma Kusmaya, seorang ibu rumah tangga untuk ikut dalam Seminar PKUB (Persatuan Kerukunan Umat Beragama), Studi Banding, dan Outbond yang diselenggarakan oleh Kementerian Keagamaan.

Dewi kemudian meminta korban menyerahkan uang sebesar Rp 1,27 miliiar dan dijanjikan keuntungan sebesar 5 persen yang akan diberikan setiap bulan.

"Karena tertarik kemudian secara bertahap korban Wirma Kusmaya mentransfer uang sesuai yang diminta pelaku secara bertahap sejak 12 Februari 2016 hingga 15 April 2016," kata Nevo, Rabu, (26/7/2017).

Kemudian, karena tidak pernah mendapat keuntungan seperti yang dijanjikan pelaku dan merasakan adanya kejanggalan, korban melakukan pengecekan langsung ke Kementerian Agama RI dan ternyata kegiatan tersebut tidak dibiayai oleh negara.

Menurut Neva, pelaku sudah melakukan penipuan terhadap beberapa orang dengan modus yang sama.

"Uang milik korban ini ternyata digunakan untuk membayar kerugian kepada korban lainnya lagi dan seterusnya. Ya gali lubang tutup lubang," jelas Nevo.

Baca: Waspada Penipuan dengan Modus Kiriman Barang dari Gudang Kargo

Nevo menambahkan, pelaku sempat mengembalikan uang korban yang dibayar secara bertahap namun hanya sebesar Rp 262,2 juta. Akhirnya, karena merasa dirugikan korban melaporkan penipuan tersebut ke Polsek Duren Sawit.

"Saat ini pelaku sudah kami tahan," imbuh Nevo.

Tersangka selanjutnya diancam Pasal 378 KUHP dan Pasal 372 KUHP tentang Penipuan dan Penggelapan dengan ancaman hukuman 4 tahun kurungan penjara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com