Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot: Masalah Narkoba Selevel dengan Terorisme dan Korupsi

Kompas.com - 31/07/2017, 15:44 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menegaskan, penyalahgunaan narkoba harus diperangi dan ditindak serius. Menurut Djarot, tindak pidana yang berkaitan dengan penyalahgunaan narkoba sama bahayanya dengan pidana berat lainnya.

"Narkoba selevel dengan terorisme, selevel dengan tindakan korupsi!" kata Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (31/7/2017).

Tindakan serius juga perlu diterapkan untuk mantan penyalah guna narkoba yang sudah sembuh. Karena itu, Djarot mendukung penandatangan perjanjian kerjasama antara Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta hari ini.

BNN DKI dan Pemprov DKI Jakarta bekerjasama dalam program pasca-rehabilitasi para pecandu narkoba. Melalui kerjasama ini, bekas penyalah guna narkoba akan diberi pelatihan oleh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan akan melatih para mantan penyalah guna narkoba dengan keterampilan kerajinan tangan. Dinas Perindustrian DKI bisa memfasilitasi pelatihan fashion, dan Dinas Pendidikan DKI membantu menangani mantan penyalah guna narkoba yang ingin melanjutkan sekolah di tingkat SD, SMP, SMA, atau sederajat.

Djarot mengatakan Pemprov DKI mendukung upaya rehabilitasi bagi para pecandu narkoba. Menurut dia, para pecandu juga merupakan korban penyalahgunaan narkoba. Dengan kerja sama ini, mantan penyalah guna narkoba bisa diberi kesempatan kedua di masyarakat.

"Berikan tempat kepada mereka yang sudah mulai sadar untuk keluar dari jeratan narkoba," ujar Djarot.

Kepala BNNP DKI Jakarta, Brigjen Johny Pol Latupeirissa mengatakan tahun 2015, angka korban penyalahgunaan narkoba sekitar 2,2 persen dari penduduk Indonesia atau 3,8 juta sampai 4 juta orang.

Johny mengatakan, BNN DKI perlu melakukan upaya untuk menekan angka prevalensi penyalah guna narkoba.

"Kerjasama ini diharapkan dapat menjadi momentum, sebagai upaya menyelamatkan bangsa Indonesia dari penyalahgunaan narkotika serta menumbuhkan komitmen bersama agar peduli terhadap permasalahan penyalahgunaan narkoba," kata Johny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com