Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Laporan Kinerja Petugas PPSU Kendur Setelah Ahok Tidak Jabat Gubernur

Kompas.com - 02/08/2017, 09:17 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Dalam dua hari, Senin (31/7/2017) dan Selasa (1/8/2017), ribuan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) dari 10 kecamatan di Jakarta Selatan dikumpulkan untuk diberi pengarahan.

Pasalnya, Wali Kota Jakarta Selatan Tri Kurniadi mengatakan mendapat banyak laporan bahwa PPSU makin kendur kinerjanya setelah Gubernur Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tidak lagi menjabat.

"Siapapun pemimpinnya, Anda punya tugas membersihkan wilayah, ya itu dijalankan. Enggak perlu gubernur ganti terus jadi kendur. Karena dalam kontrak Anda ya tugasnya itu," ujar Tri, kepada petugas PPSU saat apel di Cilandak, Selasa (1/8/2017).

(baca: PPSU di Jaksel Dilarang Bawa Motor dan Merokok)

Tri meminta petugas PPSU tidak lagi merokok dan mengendarai motor saat bertugas. Dia tidak ingin petugas PPSU terlihat malas saat jam kerja ataupun berkeliaran menggunakan motor untuk pulang atau makan pada jam istirahat.

Petugas PPSU juga diminta menjaga kekompakan, dan bekerja dengan ikhlas.

Pasalnya, mereka menerima gaji yang layak yakni Rp 3,3 juta. Belum lagi tunjangan BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan yang ditanggung pemerintah.

"Tolong yang semangat kerjanya, supaya saya juga enggak lemas ketika tanda tangan gaji Anda," ujar Tri.

Tri berharap petugas PPSU memanfaatkn pelatihan mengecat dan menyusun baja ringan sebagai modal jika ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih baik.

Kehadiran petugas PPSU dinilai sangat membantu Jakarta Selatan menerima Piala Adipura 2017 bersama dengan Jakarta Pusat.

Iwan, seorang petugas PPSU dari Pela Mampang, Kebayoran Baru, mengatakan aduan kinerja petugas PPSU kendur tidak bisa disamaratakan. 

"Memang ada yang malas-malasan, tapi itu hanya oknum, kami di setiap tim juga pasti ada yang malas dan ada yang rajin," ujar Iwan.

(baca: Menurunnya Kinerja PPSU yang Jadi Sorotan Ketua DPRD DKI...)

Iwan mengatakan setiap hari selalu ada aduan untuk dikerjakan mulai dari membersihkan selokan, mengangkut sampah, hingga membersihkan coretan.

"Kami bahkan kewalahan karena banyak aduan di Qlue, kalau yang santai itu oknum. Masing-masing saja," ujar dia.

Kompas TV Andai Jakarta Tanpa Pasukan Oranye
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Polisi Tangkap Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit, Ternyata Anak Kandung Sendiri

Megapolitan
Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Diduga Korsleting, Bengkel Motor Sekaligus Rumah Tinggal di Cibubur Terbakar

Megapolitan
Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Kardinal Suharyo Tegaskan Gereja Katolik Tak Sama dengan Ormas Keagamaan

Megapolitan
Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Ditawari Izin Tambang, Kardinal Suharyo: Itu Bukan Wilayah Kami

Megapolitan
Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Pemuda yang Sekap dan Aniaya Kekasihnya di Pondok Aren Ditangkap Polisi

Megapolitan
Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Pengelola Rusunawa Marunda Lapor Polisi soal Penjarahan Sejak 2023

Megapolitan
Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Paus Fransiskus Kunjungi Indonesia: Waktu Singkat dan Enggan Naik Mobil Antipeluru

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Pedagang Perabot di Duren Sawit Tewas dengan Luka Tusuk

Megapolitan
Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Tak Disangka, Grafiti Bikin Fermul Belajar Mengontrol Emosi

Megapolitan
Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep 'Winner Takes All' Tidak Dikenal

Sambut Positif jika Anies Ingin Bertemu Prabowo, PAN: Konsep "Winner Takes All" Tidak Dikenal

Megapolitan
Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Seniman Grafiti Ingin Buat Tembok Jakarta Lebih Berwarna meski Aksinya Dicap Vandalisme

Megapolitan
Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Kunjungan Paus ke Indonesia Jadi yang Kali Ketiga Sepanjang Sejarah

Megapolitan
Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Kardinal Suharyo: Kunjungan Paus Penting, tapi Lebih Penting Mengikuti Teladannya

Megapolitan
Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Paus Fransiskus Akan Berkunjung ke Indonesia, Diagendakan Mampir ke Istiqlal hingga GBK

Megapolitan
Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Warga Langsung Padati CFD Thamrin-Bundaran HI Usai Jakarta Marathon

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com