Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicky SMASH Minta Pemukulnya Diproses Polisi

Kompas.com - 09/08/2017, 19:22 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyanyi dari grup band SMASH, Dicky Muhammad Prasetya atau lebih dikenal sebagai Dicky SMASH menyatakan tidak akan mencabut laporan penganiayaan yang menimpa dirinya. Ia meminta agar polisi terus memproses kasus ini.

"Aku sih pengennya jalur hukum ya pastinya. Seusai dengan apa yang mereka perbuat ke kami," kata Dicky di Mapolsek Mampang Prapatan, Rabu (9/8/2017).

Dicky dan temannya Senli dipukul sejumlah orang yang tidak mereka kenal usai menghadiri sebuah undangan pesta di Blowfish, Wisma Mulia pada 29 Juni 2017 dini hari.

Dicky mengaku diejek lalu kemudian adu mulut yang berujung pada pemukulan. Akibat peristiwa itu, Dicky dan Senli mengalami luka. Selain itu, Dicky juga jadi trauma pergi dini hari.

Baca: Polisi Panggil Dicky SMASH Terkait Laporan Pemukulan

"Trauma pasti, apalagi kalau misalnya malam, lebih baik enggak usah pergi ke mana-mana kalau enggak penting. Kemarin kan undangan ya aku menghargai," ujar Dicky.

Dalam keterangan tambahan yang disampaikan Dicky ke penyidik hari ini, sosok pelaku disebut sebanyak empat orang.

Menurut Dicky, keempat orang yang menghajarnya itu sedang mabuk. Dicky tak mengenal mereka, namun menduga mereka sering berkunjung ke Blowfish.

"Yang aku ingat cirinya orang botak, tinggi besar, agak gemuk," ujar Dicky.

Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Mampang Prapatan Iptu Fajrul Choir mengatakan mereka sudah mengantongi identitas terduga pelaku.

Baca: Usai Pengeroyokan, Dicky SMASH Batasi Pergaulan

Apalagi, pelaku disebut juga melaporkan Senli teman Dicky, atas penganiayaan yang sama ke Polres Metro Jakarta Selatan.

"Penetapan tersangka belum karena kami masih penyelidikan, kami juga butuh keterangan Dicky dan kawan-kawan untuk mengarah ke pelakunya," ujar Fajrul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com