Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Periksa Kejiwaan Ayah yang Bunuh Balitanya di Jakarta Utara

Kompas.com - 10/08/2017, 15:18 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi memeriksa kejiwaan Faisal Amir (27), pria yang membunuh anak kandungnya KAA (3). Faisal diperiksa kejiwaannya di Mapolda Metro Jaya, Kamis (10/8/2017).

"iya betul kami periksa di bagian psikologi untuk dicek kondisi kejiawaan," ujar Kapolsek Kelapa Gading Kompol Arif Fazrulrahman saat dihubungi, Kamis.

Arif menambahkan, pemeriksaan kejiwaan tersebut dilakukan untuk mengetahui Faisal membunuh anak kandungnya secara sadar atau karena ada gangguan kejiwaan.

"Pemeriksaan psikologi untuk tau kondisi kejiawaan seseorang, apakah memiliki kecenderungan jiwa, misalnya skizofrenia, seperti khayalan-khayalan tinggi atau hanya memiliki kecenderungan tertentu seperti kekerasan atau emosi itu," kata Arif.

Baca: Pria Pengangguran di Jakarta Utara Bunuh Anak Balitanya

Arif menuturkan, Faisal mengaku sering mengalami sakit kepala. Namun, pihaknya harus memastikan terlebih dahulu apakah sakit kepala Faisal karena menderita penyakit tertentu atau tidak.

"Ini kan kalau gangguan jiwa mesti dibuktikan. (Hasil pemeriksaan) paling satu atau dua hari baru keluar," kata Arif.

Seorang anak perempuan berusia tiga tahun berinisial KAA tewas di tangan Faisal Amir (27), ayah kandungnya sendiri, di Apartemen Gading Nias, Jakarta Utara.

Kapolres Jakarta Utara Kombes Dwiyono, Rabu (9/8/2017) menyampaikan, dari pemeriksaan sementara terhadap Faisal, pembunuhan anak kandungnya itu dilakukan dengan cara membekap wajah KAA dengan menggunakan bantal.

Adapun motif pembunuhan dari keterangan sementara didasari kekesalan Faisal terhadap istrinya yang jarang pulang.

Kompas TV Seorang pria ditangkap, karena tega membunuh temannya, gara-gara sakit hati.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com