Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Senin, PT MRT Jakarta Buka Tambahan Satu Lajur Jalan di Lebak Bulus

Kompas.com - 12/08/2017, 09:56 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT MRT Jakarta bakal membuka satu lajur kendaraan yang sebelumnya digunakan sebagai area kerja konstruksi Stasiun MRT Lebak Bulus pada Senin (14/8/2017).

Artinya, para pengguna jalan yang berasal dari arah Pondok Indah menuju Ciputat melalui Lebak Bulus bisa melewati lajur tersebut.

Corporate Secretary PT MRT Jakarta Tubagus Hikmatullah menjelaskan, kondisi lajur kendaraan di sekitar area Stasiun MRT Lebak Bulus sebelum 14 Agustus 2017.

Awalnya, terdapat tiga lajur yang terdiri dari dua lajur kendaraan pribadi plus satu lajur campuran, artinya bisa dilalui kendaraan pribadi dan bus transjakarta.

Baca: Wapres Kalla Puji Kelancaran Lalu Lintas meski Ada Proyek MRT

Aktivitas pekerja di tengah proyek pembangunan mass rapid transit (MRT), Lebak Bulus, Jakarta, Senin (14/8/2017).Pengerjaan proyek MRT fase pertama ini diperkirakan rampung pada tahun 2019.
KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI Aktivitas pekerja di tengah proyek pembangunan mass rapid transit (MRT), Lebak Bulus, Jakarta, Senin (14/8/2017).Pengerjaan proyek MRT fase pertama ini diperkirakan rampung pada tahun 2019.
"Sedangkan untuk kondisi per 14 Agustus 2017 nanti terdapat empat lajur yang terdiri dari tiga lajur kendaraan pribadi plus satu lajur campuran," papar Hikmatullah dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Jumat (11/8/2017) malam.

Dengan penambahan satu lajur tersebut Hikmatullah berharap bisa mengurangi kemacetan akibat pembangunan proyek MRT di area Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

"PT MRT Jakarta memohon maaf atas ketidaknyamanan selama pekerjaan pembangunan MRT berlangsung. Kami mengharapkan pengertian dan kerjasama dari masyarakat untuk dapat terus mendukung pelaksanaan proyek ini," tambah dia.

Di sisi lain, pembangunan jalur MRT Jakarta terus menunjukkan kemajuan.

"Hingga 31 Juli 2017, kemajuan Proyek MRT Jakarta secara keseluruhan telah mencapai 76,13 persen dengan rincian 64,10 persen untuk pekerjaan depo dan struktur layang serta 88,26 persen untuk pekerjaan struktur bawah tanah," pungkas Hikmatullah.

Baca: Pembiayaan MRT Fase II Masih Tunggu Persetujuan DPRD DKI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com