Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komplotan Penipu "Upin Ipin" Kuras Uang Korbannya Rp 170 Juta

Kompas.com - 14/08/2017, 18:33 WIB
Sherly Puspita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Empat orang pria berjalan tergopoh menuju halaman depan Polres Jakarta Barat, Senin (14/8/2017).

Terlihat perban membalut kaki keempat pria berbaju oranye tahanan kasus penipuan yang ditembak aparat kepolisian. 

"Keempat pria ini merupakan pelaku penipuan pembobolan ATM di sejumlah lokasi di Jakarta. Salah satu pelaku berinisial S alias M mengaku sebagai warga Brunei untuk meyakinkan korbannya," ujar Kanit Reskrim Jakarta Barat, AKBP Andi Adnan, Senin (14/8/2017).

S sebenarnya merupakan warga Sulawesi Selatan yang belajar berbicara dalam logat bahasa Melayu lewat sebuah film animasi asal Malaysia.

Baca: Korban Penipuan First Travel Dilanda Kebingungan

"Dari film Upin Ipin (belajar bahasa Melayu)," demikian pengakuan S.

Andi melanjutkan, S bersama lima orang temannya ditangkap di sejumlah lokasi di Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Mereka ditangkap usai polisi mendapat laporan seorang korban yang mengaku uang sebanyak Rp 170 juta di rekening tabungannya raib akibat penipuan pada Jumat (11/8/2017) lalu.

"Jadi awalnya pelaku berinisial S bertemu dengan korbannya di sebuah hotel di kawasan Taman Sari dan menanyakan jalan menuju Roxy dengan dalih akan menjual ratusan unit ponsel," papar Adnan.

Tiba-tiba, lanjutnya, dua pelaku lain datang dan berpura-pura tidak mengenal satu sama lain.

"Satu pelaku mengaku sebagai pengusaha dari Bone dan satu pelaku lainnya sebagai sopir," tambah Adnan.

Tiga pelaku dan korban kemudian sepakat menuju Roxy bersama-sama dengan menggunakan sebuah mobil.

Di dalam mobil si "pengusaha" asal Bone sepakat membeli ratusan ponsel yang akan dijual pelaku lainnya di Roxy.

"Akhirnya mereka tidak jadi ke Roxy dan berhenti di sebuah mesin ATM," lanjut Adnan.

Baca: Kasus Dugaan Penipuan oleh Jeremy Thomas Dilimpahkan ke Polda Metro

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbuck Tutupi Kabah saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com