Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Balita Terjatuh, Pemkot Tangsel Minta Pihak Sekolah Tutup Akses ke Area Renovasi

Kompas.com - 15/08/2017, 20:44 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

TANGERANG, KOMPAS.com - Kepala Bidang Bangunan Nonperkantoran Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangerang Selatan Buwana Mahardika meminta pihak SDN 04 Ciputat menutup akses ke area renovasi.

Lantai dua dan tiga SDN 04 Ciputat masih dalam renovasi, di mana ada balita dua tahun berinisial A jatuh dari lantai tiga hingga meninggal dunia beberapa hari lalu.

"Kami minta pihak sekolah menutup akses ke lokasi, terutama lokasi kaca yang belum terpasang tempat korban kemarin jatuh. Pintu ke sana juga harus tertutup dari umum selain pekerja proyek," kata Buwana saat dihubungi Kompas.com pada Selasa (15/8/2017).

Selain itu, Buwana turut meminta pihak sekolah menutup semua akses dari bawah, yakni dari lantai satu, ke lantai dua dan tiga yang masih direnovasi.

Baca: Renovasi SDN 04 Ciputat Tempat Balita Jatuh Seharusnya Rampung 2016

Dia juga meminta ketegasan pihak sekolah untuk menegakkan aturan mengenai orangtua maupun pengantar agar tidak masuk ke lingkungan sekolah.

"Sampai saat ini, saya lihat belum ada ketegasan untuk melarang pengantar masuk ke halaman sekolah. Ini sekaligus imbauan bagi orangtua untuk menaati peraturan tidak masuk ke area sekolah," tutur Buwana.

Sebelum terjatuh, A bersama neneknya mengantar saudaranya yang duduk di bangku kelas 1 SD untuk masuk sekolah siang pada Sabtu (12/8/2017) pukul 09.30 WIB.

Saat itu, nenek A sembari membawa beberapa barang dagangannya. Cucunya kemudian lepas dari pengawasannya. Selang beberapa saat, sang nenek baru sadar telah kehilangan dan berusaha mencari cucunya.

Tiba-tiba, warga di luar sekolah berteriak karena ada seseorang yang jatuh dari lantai tiga sekolah, yang tidak lain adalah A sendiri.

Baca: Belajar dari Kasus Balita Jatuh dari Lantai 3 SDN 04 Ciputat

Ketika terjatuh di luar halaman sekolah, A masih sadarkan diri. Kondisi di lokasi tempat kejadian cukup ramai, sehingga warga langsung menolong A dan pihak sekolah mengantarkan A ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama.

Karena lukanya cukup serius, A dirujuk untuk dirawat secara intensif di RS Sari Asih Ciputat. Namun, nyawanya tidak tertolong hingga dia dinyatakan meninggal dunia oleh dokter pada Minggu (13/8/2017) pukul 21.00 WIB.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Banyak Jukir Liar, Pengelola Minimarket Diminta Ikut Tanggung Jawab

Megapolitan
Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Pencuri Ban Mobil di ITC Cempaka Mas dan RSUD Koja Jual Barang Curian ke Penadah Senilai Rp 1.800.000

Megapolitan
Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Hotman Paris Duga Ada Oknum yang Ubah BAP Kasus Vina Cirebon

Megapolitan
Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Begal Calon Siswa Bintara Tewas Ditembak di Dada Saat Berusaha Kabur

Megapolitan
Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Tiga Pembunuh Vina di Cirebon Masih Buron, Hotman Paris: Dari Awal Kurang Serius

Megapolitan
Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Kesal Ada Donasi Palsu Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Keluarga Korban: Itu Sudah Penipuan!

Megapolitan
Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Merasa Ada Kejanggalan pada BAP, Hotman Paris Minta 8 Tersangka Kasus Vina Diperiksa Ulang

Megapolitan
Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Pemkot Jaksel Berencana Beri Pelatihan Kerja kepada Jukir Liar yang Terjaring Razia

Megapolitan
Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Modus Pencurian Mobil di Bogor: Jual Beli Kendaraan Bekas, Dipasang GPS dan Gandakan Kunci

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Melawan Saat Ditangkap, Satu Pembegal Calon Siswa Bintara Ditembak Mati

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Polisi Tangkap Begal yang Serang Calon Siswa Bintara Polri di Jakbar

Megapolitan
417 Bus Transjakarta Akan 'Dihapuskan', DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

417 Bus Transjakarta Akan "Dihapuskan", DPRD DKI Ingatkan Pemprov Harus Sesuai Aturan

Megapolitan
Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Ketahuan Buang Sampah di Luar Jam Operasional TPS Dekat Lokbin Pasar Minggu, 12 Warga Didenda

Megapolitan
Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Bertemu Keluarga Vina Cirebon, Hotman Paris: Ada yang Tidak Beres di Penyidikan Awal

Megapolitan
Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Fakta-fakta Donasi Palsu Kecelakaan SMK Lingga Kencana, Pelaku Mengaku Paman Korban dan Raup Rp 11 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com