Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mewujudkan Trotoar Nyaman demi Dorong Warga Naik Transportasi Umum

Kompas.com - 16/08/2017, 06:51 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Bina Marga DKI Jakarta gencar membangun trotoar di Ibu Kota. Tahun ini, Dinas Bina Marga bersama suku dinas terkait membangun trotoar sepanjang 80 kilometer di lima wilayah kota administratif dengan anggaran Rp 412 miliar.

Beberapa jalur pedestrian yang dibangun Dinas Bina Marga antara lain kawasan Masid Istiqlal dan Jalan Veteran di Jakarta Pusat; Jalan Mahakam, Jalan Barito, dan Jalan Kyai Maja di Jakarta Selatan; Jalan Jatinegara Barat dan Jalan Jalan Jatinegara Timur di Jakarta Timur; kawasan Kota Tua dan Sunter di Jakarta Utara; serta Jalan Kyai Tapa di Jakarta Barat.

Dari target 80 kilometer, yang tercapai sejauh ini baru 35 persen atau 28 kilometer trotoar. Pembangunan semua trotoar itu ditargetkan rampung pada Desember mendatang.

Kepala Seksi Perencanaan Prasarana Jalan dan Utilitas Dinas Bina Marga DKI Jakarta Riri Asnita mengatakan, Pemprov DKI Jakarta gencar membangun trotoar untuk mendorong pejalan kaki menggunakan transportasi umum.

"Dari 2015 kami bangun jalur pedestrian. Arahnya kami mau mengubah pola transportasi warga dari (kendaraan) pribadi ke transportasi publik," kata Riri saat meninjau pembangunan trotoar di Kawasan Blok M, Selasa (15/8/2017).

Jalur pedestrian merupakan salah satu fasilitas penunjang atau akses menuju moda transportasi umum. Agar pejalan kaki mau berjalan untuk menjangkau moda transportasi umum, jalur pedestrasi harus dibuat nyaman.

"Kalau transportasinya sudah cukup bagus, bagaimana caranya orang mau diajak berjalan. Kami harus bangun fasilitas pejalan kaki yang aman, nyaman, dan bisa diakses siapa pun," kata Riri.

Baca: DKI Targetkan Pembangunan 80 Kilometer Trotoar pada 2017

Speed bump

Pembangunan trotoar di Kawasan Blok M dilengkapi beberapa fasilitas penunjang. Selain lebar, trotoar juga dilengkapi speed bump yang ditandai dengan warna merah. Speed bump berfungsi untuk menyejajarkan trotoar yang terpisah jalan. Dengan demikian, pejalan kaki tidak perlu naik turun.

Saat ada kendaraan melintas, pengemudi akan memperlambat laju kendaraan karena speed bump lebih tinggi dibanding jalan. Pengemudi juga akan mendahulukan pejalan kaki.

"Jadi jalur pedestrian sejajar dengan jalan. Ketika lewat perempatan atau jalan, diutamakan pejalan kaki dibanding kendaraan," kata Riri.

Lihat juga: Ada Speed Bump di Trotoar Blok M, Pengendara Diminta Dahulukan Pejalan Kaki

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com