Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kayu Putih Diminta Kirim Surat Aduan Penutupan Jalan ke Djarot

Kompas.com - 28/08/2017, 12:48 WIB
David Oliver Purba

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Warga Kampung Baru RW 07, Kelurahan Kayu Putih, Jakarta Timur, menggelar unjuk rasa di depan Gedung Balai Kota pada Senin (28/8/2017). Aksi dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap pembangunan dinding di lahan milik anggota Fraksi Partai Hanura DPR RI, Nurdin Tampubolon, hingga menutup jalan warga.

Jalan tersebut ditembok setelah dibeli Nurdin dari Pemprov DKI Jakarta dengan harga Rp 7 miliar.

Pantauan Kompas.com di lokasi unjuk rasa, warga yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Peduli Warga Kampung Baru membawa spanduk bertuliskan penolakan Perwakilan warga berorasi di depan Balai Kota.

Sejumlah petugas kepolisian tampak berjaga di lokasi unjuk rasa. Pemprov DKI mengajak lima perwakilan warga untuk berdialog.

Adapun dialog dilakukan di Kantor Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi DKI Jakarta.

(baca: Warga Kayu Putih Sebut Surat Penutupan Jalan di Tandatangani RT/RW)

Seorang perwakilan warga, Martinus, menyampaikan keberatan warga terkait pembangunan tembok yang menutup jalan kepada Kepala Bidang Kewaspadaan Kesbangpol DKI Jakarta Primus.

Martinus menyampaikan bahwa warga kecewa terhadap keluarnya SK Gubernur Nomor 1323 Tahun 2017 Tentang Pembebasan Lahan MTH di Kampung Baru RT 011 dan 016 RW 07 Kelurahan Kayu Putih.

Terbitnya SK tersebut menjadi dasar hukum bagi Nurdin untuk membangun tembok di lahannya meski menyebabkan tertutupnya akses warga.

Martinus mengatakan pembangunan tembok hingga menutup jalan itu tidak pernah disosialisasikan dan warga tidak pernah menyetujuinya.

"Bahkan saat ini sudah ada peringatan, ada plang, itu ada sanksinya kalau misalnya melewati. Pemagaran waktu itu ada Satpol PP, tentara, polisi, nanti diciduk karena warga yang menolak dianggap provakator," ujar Martinus.

Kepada warga, Primus mengatakan dirinya tidak bisa mengambil keputusan. Karena itu, Primus menyarankan warga mengirimkan surat pengaduan kepada Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat lengkap dengan kronologi pembangunan tembok hingga jalan warga tertutup.

"Saya tidak bisa putuskan sekarang. Jadi saya sarankan buat surat pengaduan kepada bapak gubernur. Tapi nanti kami akan suruh tim untuk mengeceknya," ujar Primus.

(baca: Anggota DPR Ini Sebut Penutupan Akses Jalan Warga Kayu Putih Sesuai Prosedur)

Saat dikonfirmasi, Kamis (17/8/2017), Nurdin mengatakan penutupan jalan telah sesuai prosedur. Warga, kata Nurdin, tidak keberatan terhadap penutupan itu.

Kalaupun ada penolakan, Nurdin menilai hal itu dilakukan segelintir oknum warga yang tidak senang dengan adanya pembangunan.

"Sudah semuanya dengan legal. Enggak mungkin meng-groundbreaking lahan ini kalau ada masalah. Jadi enggak ada yang main-main di sini," ujar Nurdin, saat ditemui di Kelurahan Kayu Putih, pekan lalu.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com