Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Sebut Ada 800 Tiang Listrik Ilegal di Jakarta Pusat

Kompas.com - 28/08/2017, 16:37 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat mengatakan, terdapat sekitar 800 tiang listrik ilegal di Jakarta Pusat.

Sehingga, Pemprov DKI Jakarta berencana segera menertibkan tiang-tiang listrik ilegal tersebut.

"Ada laporan bahwa ada tiang-tiang (listrik) operator yang liar, maka ini perlu kami cabut, enggak berizin, banyak banget. Tadi yang dilaporkan Jakarta Pusat 800 tiang," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (28/8/2017).

Djarot menuturkan, tiang-tiang listrik itu dipasang pada malam hari sehingga Pemprov DKI sulit mendeteksi pemiliknya.

Baca: Hindari Pemotor Anak Sekolah, Sri Malah Tabrak Tiang Listrik

Meski demikian, Djarot memerintahkan jajarannya untuk tetap menelusuri pemasang tiang listrik ilegal tersebut agar diberi sanksi.

"Jangan hanya dicabut, kami tertibkan, tapi coba siapa yang bertanggung jawab supaya dikasih sanksi. Ini ndak bener, ngaco ini," kata dia.

Selain berencana melakukan penertiban, Pemprov DKI juga telah berkoordinasi dengan PLN, Telkom, dan semua operator untuk menertibkan kabel-kabel utilitas yang menggantung.

Kabel-kabel utilitas itu akan dimasukkan ke dalam boks utilitas yang terdapat di bawah trotoar yang dibangun Dinas Bina Marga DKI Jakarta.

"Kami sudah sepakati bahwa sistem pembangunan yang terkait dengan pengadaan kabel atau utilitas, itu terintegrasi dengan pembangunan kami, semuanya masuk ke dalam, jadi sistem ducting (boks utilitas)," ucap Djarot.

Ada beberapa contoh pembangunan trotoar yang akan diintegrasikan dengan penertiban kabel-kabel utilitas, salah satunya pembangunan trotoar di Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal Sudirman.

Baca: Dihantam Angin Kencang, Tiga Tiang Listrik Tumbang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Mulai Hari Ini, KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Cagub Independen

Megapolitan
Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Kala Senioritas dan Arogansi Hilangkan Nyawa Taruna STIP...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com