Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

225 Kg Ganja Asal Aceh Disembunyikan dalam Tumpukan Sandal Jepit

Kompas.com - 30/08/2017, 19:13 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Dirresnarkoba Polda Metro Jaya Kombes Suwondo Nainggolan mengatakan, guna mengelabui petugas, pengiriman 225 kilogram ganja asal Aceh dilakukan mengunakan sebuah truk ekspedisi yang mengangkut barang-barang berupa sandal jepit.

Suwondo menyampaikan, ratusan ganja itu diletakan di bagian bawah tumpukan sandal. Ini dilakukan agar saat ada razia di jalanan, hanya terlihat tumpukan sandal yang dibawa di dalam truk itu.

"Ini kan truk ekspedisi barang-barang berupa sendal jepit. Jadi diletakan berada di bawah dan tengah. Maka dilihat saat razia biasa sangat sulit. Makanya pengungkapan ini kami kerjasama dengan masyarakat," ujar Suwondo di RS Polri, Jakarta Timur, Rabu (30/8/2017).

Secara terpisah, Kasubdit II AKBP Doni Alexander mengatakan, dari keterangan salah satu tersangka yang diamankan berinisial SM, pengiriman telah dilakukan sebanyak enam kali.

Baca: Polisi Amankan 225 Kilogram Ganja Asal Aceh yang Dibawa Truk Ekspedisi

Sekali pengiriman, ganja yang dibawa bisa mencapai 300 kg hingga 500 kg. Sopir mendapatkan upah dari pengiriman ganja sebesar Rp 100.000 per kilonya.

"Kalau soal modusnya enggak jauh beda dari pengiriman menggunakan sandal seperti ini lah," ujar Doni.

Dalam pengungkapan itu polisi mengamankan tiga pelaku berinisial SM, EP, dan HSB. Namun, saat hendak melakukan pengembangan, HSB melawan dan terpaksa ditembak oleh petugas. Polisi masih mengejar sejumlah pelaku lainya yang masih buron.

Baca: Narapidana Jadi Pemodal dan Pemesan Ganja 225 Kilogram Asal Aceh

Kompas TV Petugas gabungan BNN, kepolisian, dan TNI menemukan sebuah ladang ganja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com