Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Bekasi Dengar Info Adanya Pungli dalam Pengantaran E-KTP

Kompas.com - 04/09/2017, 13:20 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com -- Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengatakan Pemerintah Kota (Pemkot) telah melakukan program untuk mengantarkan dokumen warga yang telah selesai diproses dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) yang langsung diantarkan ke warga.

Namun, Rahmat mengaku mendengar adanya oknum yang melakukan pungutan liar (pungli) terkait dengan pengantaran dokumen tersebut.

"Tapi saya dengar di Harapan Jaya ada pemungutan Rp 100 ribu per kepala dengan dalih sebagai dana operasional. Ini adalah hal diluar keinginan kami," ujar Rahmat saat ditemui di Gedung Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Senin (4/9/2017).

Ia menegaskan, jangan sampai ada oknum yang menyalahgunakan program tersebut. Sebab, kata Rahmat, program ini bertujuan untuk mempermudah data kependudukan.

"Jangan sampai rencana untuk mempermudah malah menyulitkan warga. Karena program ini kan ditujukan agar tidak ada lagi yang nunggu-nunggu pemilik e-KTP datang, jadi langsung antar saja," kata dia.

Baca: Agar Bisa Ikut Pilkada Kota Bekasi, Warga Diimbau Segera Lakukan Perekaman E-KTP

Sementara itu program antar e-KTP ke rumah-rumah warga, Rahmat mengatakan sudah melakukannya sejak 31 Agustus 2017 yang langsung diberikan oleh aparatur daerah di masing-masing kecamatan dan kelurahan.

Adapun e-KTP yang sudah selesai atau dicetak namun belum diambil oleh warga ada sekita 1600 KTP. Sebelumnya, Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Bekasi, Erwin Effendi menjelaskan sistem antar e-KTP akan diserahkan ke tingkat RT dan RW.

"Pak Wali kan ingin pelayanan untuk warga bisa lebih nyaman. RT/RW kan sudah ada intensif dari wali, makanya mereka akan diperbantukan," ujar Erwin.

Baca: Sistem Antar e-KTP ke Rumah Warga di Bekasi Melalui RT/RW

Ia melanjutkan, nantinya yang akan membagikan e-KTP yang sudah dicetak berbentuk blanko ini adalah RT dan RW.

Mulanya, kata Erwin, e-KTP tersebut akan diserahkan ke kecamatan sesuai dengan data-data yang ada, kemudian dibagikan ke masing-masing RW dan RT, sehingga bukan langsung oleh petugas Disdukcapil Kota Bekasi.

Kompas TV Tim Saber Pungli Kota Surabaya, Jawa Timur, menangkap lima pegawai Badan Pertanahan Nasional Kota Surabaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com