Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI: Masalah Administratif Nomor Dua, Utamakan Tangani Kondisi Darurat

Kompas.com - 11/09/2017, 16:13 WIB
Lila Wisna Putri

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menanggapi kasus meninggalnya bayi Tiara Debora pada Minggu (3/9/2017) lalu, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) beranggapan tata kelola rumah sakit terkait harus diperbaiki.

Ketua Umum IDI, Ilham Oetama Marsis,menyebutkan bahwa peraturan dan pemerintah telah jelas mendorong setiap rumah sakit dengan dokternya untuk menerima pasien dalam keadaan gawat darurat.

"Kita harus perbaiki tata kelola RS, kalau tidak, akan terjadi dorong mendorong kesalahan. Jangan misalnya menyalahkan dokternya, dokter menyalahkan manajemennya," ujar Oetama di Kantor Pengurus Besar IDI, Menteng, Senin (11/9/2017).

Terkait adanya kendala BPJS yang dipermasalahkan oleh rumah sakit Mitra Keluarga tempat Bayi Debora dirawat dan meninggal, IDI menekankan tidak ada kaitan dengan BPJS. Idealnya pasien tetap harus dilayani.

"Tidak soal benar atau salah karena liat contohnya kalau pasien dalam keadaan emergency apapun segala daya yang ada di rumah sakit harus diberdayakan, tidak memandang terikat kontrak BPJS atau tidak," tutur Oetama.

 

Baca: Dinkes DKI Akan Bentuk Tim Khusus dan Temui Orangtua Debora

Oetama menyebutkan bahwa urusan administratif bisa dinomorduakan setelah upaya pertolongan terhadap pasien yang mengalami situasi darurat telah diatasi.

"Menurut saya yang namanya uang muka masalah administratif itu adalah nomor dua, nomor pertama adalah bagaimana kondisi emergency (darurat) itu harus ditangani," tuturnya.

Selanjutnya, untuk menentukan sikap, IDI akan turut memanggil pihak rumah sakit sebagai upaya membenahi tata kelola agar tidak terulang kejadian yang sama di kemudian hari.

"Pertama kami akan tanyakan kenapa terjadi seperti ini, kita akan panggil RS kemudian mengeluarkan satu sikap," ujar Oetama.

Baca: Orangtua Debora Menuntut RS Mitra Keluarga Kalideres Minta Maaf

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi Mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli Gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com