Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelaku Pelecehan Seksual di Depok Diduga Bertindak Acak

Kompas.com - 19/09/2017, 15:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com - Aksi pelecehan seksual oleh pengendara sepeda motor di Jalan Pinang, Depok, diduga dilakukan secara acak. Pelaku juga diduga beraksi di tempat yang berpindah-pindah.

"Dari hasil penyelidikan kami, diduga dia (pelaku) melakukan aksinya secara acak," kata Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polresta Depok Inspektur Satu Jajang Rahmad saat dihubungi, Selasa (19/9/2017).

Berdasarkan keterangan yang diperoleh polisi dari korban, ciri-ciri pelaku sudah diketahui. Polisi kini tengah menelusuri data pemilik sepeda motor yang digunakan pelaku.

"Kami terus melakukan pengembangan dengan memburu pelaku sesuai ciri-ciri yang diketahui korban. Yang jelas kami sedang memburunya," kata Jajang.

Baca juga: Polisi Buru Pelaku Pelecehan Seksual di Jalan Pinang-Margonda

Di Jalan Pinang yang berlokasi di kawasan Margonda terdapat banyak rumah kos khusus perempuan, salah satunya rumah kos yang ditempati D (23). D merupakan korban pelecehan seksual yang terjadi di jalan itu pada Senin (11/9/2017) lalu.

Ia mengaku sudah dua kali menjadi korban pelecehan seksual di Jalan Pinang. D sudah melaporkan kejadian yang dialaminya ke Mapolres Kota Depok. Ia berharap pelaku bisa ditangkap sehingga tidak ada lagi kejadian serupa di kemudian hari.

D menuturkan peristiwa terakhir yang dialaminya terjadi saat ia sedang berjalan kaki melintas di Jalan Pinang. Saat itu tiba-tiba ada seorang pengguna sepeda motor yang mendekat dan langsung meraba dada D.

Kejadian tersebut berlangsung cepat. Setelah meraba dada D, pengguna sepeda motor tersebut langsung kabur. D sempat berteriak. Namun situasi di lingkungan sekitarnya saat itu sedang sepi.

Menurut D, pelau menggunakan sepeda motor matic Honda Beat warna hitam dengan pelat nomor B 3720 EAA. "Samping kiri motornya ada stiker tulisan Metalica cuma sudah terkelupas," ujar D.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com