Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos Kafilah Rindu Ka'bah Bantah Lakukan Pencucian Uang Jemaah Umroh

Kompas.com - 25/09/2017, 16:07 WIB
Ridwan Aji Pitoko

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemilik biro umrah Kafilah Rindu Ka'bah (KRK) Ali Zainal Abidin menampik tuduhan pencucian uang yang dialamatkan kepada dirinya oleh para jemaah dan agen biro umrahnya.

Para jemaah dan agen menyebut Ali melakukan pencucian uang para jemaah umrahnya melalui sebuah SPBU di Bekasi, Jawa Barat.

"Soal dugaan pencucian uang di SPBU Bekasi silakan mereka buktikan, saya tantang mereka buktikan SPBU-nya di mana, nomor registrasi Pertamina-nya berapa, pemiliknya siapa," kata Ali ketika dihubungi Kompas.com, Senin (25/9/2017).

Lebih lanjut Ali mengatakan, kalau para jemaah dan agen tersebut bisa membuktikan tuduhan itu dan namanya muncul di data Pertamina maka dia akan menyerahkan diri ke kepolisian.

Baca: Baru 50 Persen Jemaah Kafilah Rindu Ka'bah yang Diberangkatkan Umrah

"Sama seperti dulu saya dituduh punya tambang batu bara, saya tantang sama juga. Begitupun SPBU ini, silakan buktikan. Kalau benar itu punya saya, saat itu juga saya menyerahkan diri ke polisi," ujar dia.

Ali Zainal Abidin, diduga melakukan penipuan dan pencucian uang atas dana jemaah umrah KRK.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan jemaah serta agen mendesak pihak kepolisian untuk segera menangkap dan menahan Ali.

"Hingga saat ini, laporan-laporan tersebut masih belum membuat tersangka Ali Zainal Abidin mendapatkan hukuman pidana, masih berkeliaran di luar. Sedangkan dia sudah tersangka setahun lalu, sempat disel, tetapi keluar lagi," kata Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi, saat jumpa pers di Kantor YLKI Jakarta, Jumat (22/9/2017).

Lebih lanjut Tulus menyampaikan, kepolisian sebenarnya bisa dengan mudah menangkap Ali Zainal Abidin karena terbukti melakukan penipuan terhadap lebih dari 3.000 calon jemaahnya.

"Selain itu, diduga pula Ali Zainal Abidin ini melakukan tindak pidana pencucian uang melalui SPBU yang dimilikinya," dia menegaskan.

Baca: YLKI: Polisi Lamban Tangani Kasus Penipuan Kafilah Rindu Ka'bah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Rumah Warga di Bogor Tiba-tiba Ambruk Saat Penghuninya Sedang Nonton TV

Megapolitan
Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Jadwal Pendaftaran PPDB Kota Bogor 2024 untuk SD dan SMP

Megapolitan
Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Sejumlah Warga Setujui Usulan Heru Budi Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Taruna Tingkat 1 STIP Dipulangkan Usai Kasus Penganiayaan oleh Senior

Megapolitan
Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Ketika Ahok Bicara Solusi Masalah Jakarta hingga Dianggap Sinyal Maju Cagub DKI...

Megapolitan
Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Kelakuan Pria di Tanah Abang, Kerap Makan di Warteg tapi Bayar Sesukanya Berujung Ditangkap Polisi

Megapolitan
Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Viral Video Maling Motor Babak Belur Dihajar Massa di Tebet, Polisi Masih Buru Satu Pelaku Lain

Megapolitan
Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Personel Gabungan TNI-Polri-Satpol PP-PPSU Diterjunkan Awasi RTH Tubagus Angke dari Prostitusi

Megapolitan
Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Tumpahan Oli di Jalan Juanda Depok Rampung Ditangani, Lalu Lintas Kembali Lancar

Megapolitan
Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Warga Minta Pemerintah Bina Pelaku Prostitusi di RTH Tubagus Angke

Megapolitan
Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut   Investasi SDM Kunci Utama

Jakarta Disebut Jadi Kota Global, Fahira Idris Sebut Investasi SDM Kunci Utama

Megapolitan
Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Kilas Balik Benyamin-Pilar di Pilkada Tangsel, Pernah Lawan Keponakan Prabowo dan Anak Wapres, Kini Potensi Hadapi Kotak Kosong

Megapolitan
Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Jejak Kekerasan di STIP dalam Kurun Waktu 16 Tahun, Luka Lama yang Tak Kunjung Sembuh...

Megapolitan
Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Makan dan Bayar Sesukanya di Warteg Tanah Abang, Pria Ini Beraksi Lebih dari Sekali

Megapolitan
Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Cerita Pelayan Warteg di Tanah Abang Sering Dihampiri Pembeli yang Bayar Sesukanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com