Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Damkar Depok Terbantu Sistem Satu Arah

Kompas.com - 27/09/2017, 11:28 WIB
Alsadad Rudi

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com -
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok mengklaim penerapan sistem satu arah (SSA) ikut berdampak terhadap lebih cepatnya petugas tiba di lokasi kebakaran, terutama di daerah yang aksesnya melalui lokasi penerapan SSA.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Yayan Arianto menyebut pernyataannya itu didasarkan pada hasil evaluasi terbaru respons time yang dilakukan instansinya itu.

"Respons time kami yang tadinya 9 menit 56 detik, sekarang ini setelah SSA diberlakukan menjadi 9 menit 43 detik,” kata Yayan, saat dihubungi, Rabu (27/9/2017).

(baca: Polresta Depok: Hanya Ada Satu Kecelakaan Selama Penerapan SSA)

Menurut Yayan, penerapan SSA di Jalan Dewi Sartika, Depok, juga tidak menghambat kinerja petugas pemadam kebakaran untuk sampai di lokasi, terutama jika lokasi kebakaran berada di wilayah Depok bagian barat.

Adapun SSA yang diberlakukan di Jalan Dewi Sartika diperuntukkan bagi arus lalu lintas dari arah barat ke timur, sedangkan dari arah sebaliknya diharuskan memutar lewat Jalan Arif Rahman Hakim.

Lokasi Kantor Dinas Pemadam Kebakaran Kota Depok diketahui berada di kawasan Grand Depok City yang notabene masih berada di sisi timur Jalan Dewi Sartika.

Yayan menyebut dalam kondisi darurat, petugas pemadam kebakaran dilindungi undang-undang untuk dapat melintas di jalur lalu lintas yang tidak seharusnya.

"Jika terjadi peristiwa kebakaran di wilayah barat, kami tetap mengikuti jalur SSA karena kan mobil Damkar didahulukan. Tapi jika ada yang urgent sekali, kami bisa masuk ke Jalan Dewi Sartika untuk ke wilayah barat," ujar Yayan.

Saat ini, SSA yang diterapkan di Depok masih tahap uji coba. Selain di Dewi Sartika, sistem ini juga diterapkan di Jalan Nusantara dan Arif Rahman Hakim.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com