JAKARTA, KOMPAS.com - Masjid KH Hasyim Asy’ari berdiri megah dibangun di atas lahan seluas 2,4 hektar dengan luas bangunan sebesar 16.985,43 meter persegi.
Masjid yang memiliki daya tampung hingga 12.500 jemaah ini memiliki arsitektur bangunan yang dilengkapi dengan sentuhan khas Betawi, yakni ornamen gigi balang serta dilengkapi lima menara yang melambangkan Rukun Islam.
Masjid yang terletak di dekat rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Daan Mogot atau kerap disebut Rusun Pesakih ini dikelilingi ruang terbuka hijau, sehingga menghadirkan sirkulasi udara yang baik dan alami.
Masjid KH Hasyim Asy’ari merupakan masjid raya pertama di Jakarta. Ide pembangunan masjid raya muncul dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat masih menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta pada 2012 lalu.
Baca: Mengintip Masjid Raya KH Hasyim Asyari
Pada saat itu, Jokowi mengaku terkejut ketika mengetahui Masjid Istiqlal yang merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara bukan milik DKI, itu artinya selama ini Jakarta belum memiliki bangunan masjid raya.
Pada saat itu keinginan Jokowi disambut baik oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Setelah berkeliling dan melalui berbagai pertimbangan, lahan kosong di Jalan Raya Daan Mogot, Duri Kosambi, Kalideres, Jakarta Barat dipilih sebagai lokasi didirikannya Masjid Raya Jakarta.
Baca: 16 April, Jokowi-Ahok Resmikan Masjid Raya Daan Mogot
Selama menjadi gubernur, Jokowi berulangkali mengecek lokasi pembangunan masjid raya. Target Jokowi untuk membangun masjid raya pada 2013 meleset. Peletakan batu pertama pembangunan masjid raya dilakukan pada 26 September 2014.
Jokowi jadi Presiden, Ahok-Djarot melanjutkan
Pada 2014, Jokowi dilantik menjadi Presiden ke tujuh Republik Indonesia. Tonggak pemerintahan Ibu Kota pun jatuh ke tangan wakilnya, Ahok.
Ahok bersama wakil gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat menjalankan roda pemerintahan Jakarta. Berbagai proyek peninggalan Jokowi pun menjadi agenda penting dalam pemerintahan keduanya.