Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jadi Gubernur dan Wagub, Anies-Sandi Berhak Dapat 0,15 Persen PAD

Kompas.com - 16/10/2017, 10:48 WIB
Jessi Carina

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah dilantik menjadi gubernur dan wakil gubernur, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno berhak atas dana operasional. Pelaksana Harian (Plh) Gubernur DKI Jakarta Saefullah mengatakan, Anies dan Sandiaga berhak untuk mendapatkan dana operasional maksimal 0,15 persen dari pendapatan asli daerah.

"Gubernur itu berhak atas 0,15 dari APBD biaya, itu operasional gubernur. Nanti biasanya gubernur tidak ambil maksimal, gubernur boleh ambil 0,10, boleh 0,11, 0,12, ada 0,13," kata  Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (16/10/2017).

Baca juga: Ahok Pastikan Penggunaan Dana Operasional Selama Jadi Gubernur Tercatat di Bank

Pada masa pemerintahan Basuki Tjahaja Purnama, dana operasional yang diambil sebesar 0,13 persen dari PAD. Basuki atau Ahok membagi dana operasional itu untuk dirinya, Djarot yang dulu menjadi Wakil Gubernur, Sekretaris Daerah DKI, dan para wali kota.

"Mereka berdua berbagi dengan wagubnya, presentasenya mereka atur, yang ditetapkan dengan keputusan itu dipakai untuk kegiatan-kegiatan gubernur," kata Saefullah.

Baca juga: Sekda: Djarot Berhak Dapat Dana Operasional Gubernur dan Wagub

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga telah menyiapkan fasilitas lain seperti mobil dinas, rumah dinas, sopir, hingga ajudan. Untuk rumah dinas, Saefullah belum tahu apakah Anies dan Sandiaga akan menempatinya.

"Persoalan ditempati atau tidak tergantung kepala daerah. Tapi kita berkewajiban menyiapkan fasilitas rumah gubernur dan rumah dinas wakil gubernur," kata Saefullah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Cekoki Remaja dengan Narkoba hingga Tewas, Pelaku: Saya Tidak Tahu Korban Masih Dibawah Umur

Megapolitan
Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Polisi Periksa 5 Saksi Terkait Kasus Begal Mobil di Tajur Bogor

Megapolitan
Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Banyak Warga Protes NIK-nya Dinonaktifkan, Petugas: Mereka Keukeuh Ingin Gunakan Alamat Tak Sesuai Domisili

Megapolitan
Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Keluarga Tolak Otopsi, Korban Tewas Kebakaran Cinere Depok Langsung Dimakamkan

Megapolitan
Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com