Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies: Saya seperti Jutaan Warga Jakarta, Pagi Merasakan Macet Ekstrem karena Pembangunan

Kompas.com - 20/10/2017, 10:19 WIB
Nursita Sari

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pembangunan berbagai infrastruktur yang terjadi di Jakarta sebagai growing pain. Proses pambangunan itu menyebabkan kemacetan yang di Ibu Kota.

"Saya seperti juga jutaan warga Jakarta lainnya, kalau pagi merasakan kemacetan yang lebih ekstrem karena proses pembangunan. Ini growing pain, sesuatu yang terasa berat ketika sedang kita menjalani," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (20/10/2017).

Meski begitu, Anies menyebut pembangunan itu akan bermanfaat setelah selesai nanti. Dia pun menganalogi pembangunan di Jakarta seperti pertumbuhan gigi.

Baca: Catatan Prestasi Pembangunan Jakarta 5 Tahun Terakhir

"Kalau gigimu tumbuh tuh kan selalu ada namanya growing pain tuh, ketika mau muncul sakit, tapi sesudah tumbuh dia akan merasakan fungsinya. Nah sekarang juga kita tumbuh begitu," kata dia.

Anies pun akan memanggil Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Yusmada Faizal untuk membicarakan berbagai proyek pembangunan di Jakarta, termasuk enam proyek yang diperkirakan akan terlambat.

Baca: Di Depan Dubes Swiss dan Hongaria, Ahok Banggakan Pembangunan Jakarta

Keenam proyek tersebut yakni pembangunan underpass Mampang-Kuningan, simpang tidak sebidang Bintaro Permai, simpang tidak sebidang Cipinang Lontar, underpass Kartini, flyover Pancoran, dan underpass Matraman-Salemba.

Target pembangunan semua proyek tersebut selesai pada 15 Desember 2017. Namun, rata-rata pembangunannya kini baru mencapai 65 persen.

Baca: Pendukung Bela Kebijakan Ahok soal Pembangunan Jakarta Berasal dari CSR

"Hari ini saya akan panggil Pak Kepala Dinas Bina Marga untuk lihat laporan yang soal enam proyek yang menurut laporan mereka sejauh ini akan terlambat karena sudah tertunda akibat soal utilitas," ucap Anies.

Kompas TV Pada masa itu dibangun distrik khusus kawasan perkantoran dan bisnis, yakni kawasan Komdak dan Kuningan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com