JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menargetkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) terhadap laporan keuangan tahun 2017 dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Dia meminta Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno untuk memimpin perbaikan-perbaikan untuk mencapai target tersebut.
"Tegas target kita WTP, karena itu harus kerja keras dalam penataan kembali soal keuangan dan soal aset karena di situ banyak sekali tantangan masalahnya," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (23/10/2017).
Sementara itu, Sandi menyebut ada dua hal yang diprioritaskan untuk mencapai target WTP, yakni memperbaiki pencatatan aset dan menindaklanjuti temuan BPK dalam laporan keuangan tahun 2016.
Baca juga : Di Depan Anies-Sandi, Sekda Sebut DKI Peroleh Opini WDP Sejak 2013
Pencatatan aset akan diperbaiki menggunaka sistem e-aset. Pencatatan aset akan menjadi salah satu indikator dalam key performance indicator (KPI) setiap satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dan unit kerja perangkat daerah (UKPD).
"E-aset, catatan aset secara elektronik, itu sebagai KPI mereka dan ini harus jadi prioritas, harus ada sense of ownership-nya. Jadi setiap SKPD itu betul-betul memberikan atensi besar terhadap aset," kata Sandi dalam kesempatan yang sama.
Baca juga : Djarot: Lima Tahun WDP juga Tidak Apa-apa
Sandi optimistis pencatatan aset hingga akhir 2017 ini akan selesai. Selain itu, Sandi juga akan memastikan semua temuan BPK dalam laporan keuangan tahun 2016 ditindaklanjuti oleh SKPD.
"Ada lebih dari 6.000 temuan yang didapati dalam proses audit kemarin oleh BPK dan kita harus pastikan semua bisa ditindaklanjuti," ucap Sandi.
Baca juga : Alasan BPK Berikan Pemprov DKI Opini WDP untuk Keempat Kalinya